Jehan bertanya :
Persoalan AHMADIYAH
JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA
2008/03/12 00:49
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Saudaraku yg kumuliakan
Jika Ahmadiyyah bukan ajaran yg bertentangan dengan ajaran Rasulullah saw, maka Ahmadiyyah ini apa kah ?
Siapa pula Mirza Ghulam Ahmad ini ?
Imam Madzhab kah ?
Bagaimana ilmunya tentang hadits Rasul dan syariah jika ia mengaku Imam Madzhab?
Kemana sanadnya ?,
seorang Hujjatul Islam adalah yg telah hafal 300.000 hadits berikut sanad dan hukum matannya, lalu bagaimana dengan beliau ini?
mana sanadnya?, atau hanya mengandalkan ucapan wahyu?,
yg
disebut wahyu adalah kepada para Rasul, bukan yg lain, mengenai
kejadian yg turun kepada Maryam dll yg bukan para nabi itu, itu adalah
ilham, bukan wahyu.
saudara kita itu tak bisa membedakan antara wahyu dan ilham, menurutnya sama saja.
dan
telah jelas Mirza Ghulam Ahmad menuduh seluruh kaum muslimin tak
mengerti makna KhatamunNubuwwah, hanya ia yg tahu, maka ucapan ini
menunjukkan kekufurannya, karena Rasul saw bersabda : "Barangsiapa yg
memisahkan diri dari jamaah, lalu ia wafat maka ia akan wafat dalam
kematian Jahiliyah" (Shahih Bukhari).
hanya
Mirza ghulam ahmad itu saja yg tahu apa Khatamunnubuwwah, seluruh Imam
Madzhab tidak tahu, padahal Imam Madzhab berasal dari satu rumpun
berpadu sanadnya kepada sahabat, maka para sahabat Nabi pun tak tahu
makna Khatamunnubuwwah, hanya Mirza ghulam ahmad sendiri yg
mengetahuinya.
jelas sudah Jumhur para Ulama sedunia mengatakan Ahmadiyah sesat.
tentunya
ini merupakan Hujjah kuat, dan para pengikut Ahmadiyyah lebih memilih
seorang yg tak faham ilmu hadits, apalagi mencapai derajat Hujjatul
Islam, ia dijadikan pemimpin yg fatwanya hanyalah khayalan2 belaka tanpa
sanad yg jelas,
dan
orang dan kelompok semacam ini telah diperingati oleh Rasul saw bahwa
mereka akan mati dalam kematian Jahiliyah, karena memisahkan diri dari
Jamaah.
jika
tidak, maka tak perlu buat Masjid sendiri, kumpullah bersama kami, jika
mengakui rukun islam maka ikutlah bermakmum bersama kami, dan tak perlu
memisahkan diri sendiri, ikutlah fatwa Imam Imam muslimin, ikuti
tuntunan Madzhab, ikuti para kyai dan ulama, bukan mengikuti khayalan
khayalan seorang manusia yg ditentang oleh seluruh ulama muslimin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar