Mujaddid Abad Ini Al Musnid Al Habib Umar Bin Hafidh






BUSONO BALI bertanya :

Assalamu’alaikum wr wb.

APAKAH SETIAP DIGELAR MEJELIS DZIKIR DI TEMPAT HABIB JUGA DI PANTAU OLEH POLISI ..SEPERTI PENGAJIAN MENJELANG BUKA PUASA DI SALAH SATU TV SWASTA DI MANA PALING DEPAN SELALU ADA POLISI…?

Wassalam


JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA

2009/09/06 13:52

Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Saudaraku yang kumuliakan

Di majelis kami memang sangat banyak personil polisi selalu hadir, namun mereka menjaga bukan menyulitkan, sebab kita sudah ada hubungan baik dan dikenal oleh Polda Metro jaya sebagai majelis damai, maka mereka mengirim personil dari polda dan polres setempat untuk membantu, mengawal, dan sangat santun. mereka mengawal konvoi kita tanpa diminta, mereka hadir dan membuka lalu lintas dan memberi jalan pada jamaah untuk melintas, mereka mengayomi kita.

Memang majelis kita di Jakarta setiap malam dan kehadiran hampir tidak pernah dibawah 5.000 orang, umumnya 10.000, jika MALAM SABTU sering mencapai 20.000, jika MALAM AHAD bisa mencapai 25.000 orang muslimin muslimat, ACARA BESAR semalam dihadiri 500.000 muslimin muslimat dari Jabodetabek, cianjur, Bogor, Banten, dll, mereka datang dg puluhan ribu motor, ratusan mobil dan puluhan bus untuk menghadiri zikir akbar di Masjid Attin semalam acara Nuzulul Qur'an dan haul ahlul Badr, namun aman, damai, dan tertib.Alhamdulillah

Polisi memberi kelonggaran pada kita karena kita dikenal baik dan aman, semoga Allah swt terus menjaga kita, dan seluruh muslimin khususnya di wilayah bali dan lainnya agar selalu terjadi persahabatan dan kerjasama dengan kepolisian setempat.







http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=27885&catid=9

From : muhammad zainuddin

Apakah ada ulama di Indonesia yang mencapai derajad Al Hafidz ?

JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA

2012/03/11 20:10

Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari hari anda,

Saudaraku yg kumuliakan,

Kini tiada lagi di dunia yg mencapai derajat Al Hafidh, kecuali 1-2 orang saja., karena hadits yg ada masa kini jika dikumpulkan berkisar 80.000 hadits, maka tidak mencapai 100.000 hadits sebagaimana syarat seorang Al Hafidh.

Kecuali mereka yg menyimpan banyak sanad, ( Al Musnid ) ada yg mencapai derajat Al Hafidh bahkan Hujjatul Islam, namun saya pernah menyebutnya ( anda insya Allah tahu siapa yg di maksud ), namun yg bersangkutan melarang menyebut gelar Al Hafidh bagi beliau karena malu, sebab di indonesia alhafidh terakhir adalah Al Habib Salim bin Jindan rahimahullah, dan Al Habib Abdullah bin Abdul Qadir Balfaqih, setelah kemangkatan mereka tak ada lagi alhafidh di indonesia



http://arsip.majelisrasulullah.org/?option=com_simpleboard&Itemid&func=view&catid=9&id=25226#25226

JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA

2010/04/06 06:31

Belum ada satu guru pun di dunia yang menjadikan syarat menerima muridnya dengan hafal 2.000 hadits dengan sanadnya dan hafal Al Quran, Al Musnid Al Allamah Al Habib Umar bin Hafidh mencapai derajat Al Hafidh,



http://www.majelisrasulullah.org/forums/topic/kitab-al-aufaq-karangan-siapa/


JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA

May 3, 2007 at 11:05 pm

SATU HADITS PENDEK yang panjangnya misalnya SEBARIS SAJA, maka kalau DENGAN SANAD dan HUKUM MATANNYA bisa JADI DUA HALAMAN, bagaimana dengan 100.000 hadits dengan sanad dan matannya.,





http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid&func=view&catid=9&id=26976#26976

from : Ganti

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh

Bagaimana caranya jika saya ingin mondok di Darul Mustafa? apakah ada persyaratan biaya atau tesnya?

JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA

2012/01/13 20:38

Alaikum salam warahmatullah wabarakatuh,

Saudaraku yg kumuliakan,

Pertama syaratnya kini adalah telah hafal Al Qur'an 30 Juz dan 2000 hadits kitab Riyadhus Shalihin, namun ada murid yang berangkat belum memenuhi persyataratan, ia akan diterima di cabang Darul Mustafa disana, untuk menyempurnakan syarat - syaratnya lalu masuk ke Darul Mustafa induk.




http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid&func=view&catid=9&id=27047#27047


from : Muhammad Abdullah

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh

Berapa hadits yang Habib hapal, dan juga Habib Jindan serta lulusan Darul Mustafa lainnya ? Mohon maaf, saya hanya ingin tahu.

JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA

2012/01/16 08:00

Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Saya hanya pecinta Hadits, dan setelah dua kali mengalami stroke, ada banyak hadits yg lupa, ada yang ingat maknanya tapi matannya lupa, ada yang ingat matannya ( bahasa arabnya ) namun lupa periwayatnya, namun sebanyak banyak Hadits yang saya hafal belum mencapai 10.000 hadits.

Mengenai Alumni seperti Habib Jindan dan lain lain ada yang menghafal lebih dari 10.000, ada yang menghafal matan matan yang ribuan bait, ada yang menghafal buku - buku syari'ah lainnya, tidak hanya hadits.










http://arsip.majelisrasulullah.org/?option=com_simpleboard&Itemid&func=view&catid=7&id=9667#9667


JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA

2007/11/26 16:59

Saudaraku, maaf, tunjukkan satu saja seorang ulama wahabi yang punya sanad kepada Muhadditsin atau sanad guru yang muttashil kepada Rasulullah saw ?

Kami Ahlus Sunnah wal Jamaah berbicara hadits kami mempunyai sanad kepada Kutubus Sittah dan Muhadditsin, KAMI BUKAN MENUKIL dan MENGGUNTING - GUNTING UCAPAN ULAMA lalu BERFATWA SEMAUNYA.

Tiada ilmu tanpa sanad, maka FATWA TANPA SANAD ADALAH BATIL.




http://arsip.majelisrasulullah.org/?option=com_simpleboard&Itemid&func=view&catid=9&id=12254&lang=id#12254

JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA

2008/02/28 03:33

Berkata para Muhadditsin, "Tiada ilmu tanpa sanad" maksudnya semua ilmu hadits, fiqih, tauhid, alqur'an, mestilah ada jalur gurunya kepada Rasulullah saw, atau kepada sahabat, atau kepada Tabiin, atau kepada para Imam Imam, maka jika ada seorang mengaku pakar hadits dan berfatwa namun ia tak punya sanad guru, maka fatwanya mardud ( tertolak ), dan ucapannya dho'if, dan tak bisa dijadikan dalil untuk diikuti, karena sanadnya Maqtu'.




http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid&func=view&catid=9&id=12254&lang=id#12254

From : Sandra bin Oemar

Bib saya mau tanya tentang Syeikh Nasarudin Al Bani, soalnya dia banyak mensyarah kitab2 ulama salaf seperti Imam Nawawi Ibnu Hajar,dan sekarang banyak beredar, tapi isinya menjelek2an ulama tersebut,salah satunya Ridayatus Shalihin Imam Nawawi, dia bilang di kitab itu banyak mengandug hadis dha'if. Bagi kami yang awam sangat binggung dan banyak teman kami yang telah membelinya.
Mohon habib menjelaskan siapa dia,benarkah dia Muhaddits..!!!!

Wasalammualaikum Wr.Wb

Sandra Oemar

JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA


2008/02/28 03:33

 
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Saudaraku yg kumuliakan,
Beliau itu bukan Muhaddits, karena Muhaddits adalah orang yg mengumpulkan hadits dan menerima hadits dari para peiwayat hadits, albani tidak hidup di masa itu, ia hanya menukil nukin dari sisa buku buku hadits yg ada masa kini, kita bisa lihat Imam Ahmad bin Hanbal yg hafal 1.000.000 hadits (1 juta hadits), berikut sanad dan hukum matannya, hingga digelari Huffadhudduniya (salah seorang yg paling banyak hafalan haditsnya di dunia), (rujuk Tadzkiratul Huffadh dan siyar a'lamunnubala) dan beliau tak sempat menulis semua hadits itu, beliua hanya sempat menulis sekitar 20.000 hadits saja, maka 980.000 hadits lainnya sirna ditelan zaman,

Imam Bukhari hafal 600.000 hadits berikut sanad dan hukum matannya dimasa mudanya, namun beliau hanya sempat menulis sekitar 7.000 hadits saja pada shahih Bukhari dan beberapa kitab hadits kecil lainnya, dan 593.000 hadits lainnya sirna ditelan zaman, demikian para Muhaddits2 besar lainnya, seperti Imam Nasai, Imam Tirmidziy, Imam Abu Dawud, Imam Muslim, Imam Ibn Majah, Imam Syafii, Imam Malik dan ratusan Muhaddits lainnya.

Muhaddits adalah orang yg berjumpa langsung dg perawi hadits, bukan jumpa dg buku buku, albani hanya jumpa dg sisa sisa buku hadits yg ada masa kini.

Albani bukan pula Hujjatul Islam, yaitu gelar bagi yg telah hafal 300.000 hadits berikut sanad dan hukum matannya, bagaimana ia mau hafal 300.000 hadits, sedangkan masa kini jika semua buku hadits yg tercetak itu dikumpulkan maka hanya mencapai kurang dari 100.000 hadits.
AL Imam Nawawi itu adalah Hujjatul islam, demikian pula Imam Ghazali, dan banyak Imam Imam Lainnya.

Albani bukan pula Al Hafidh, ia tak hafal 100.000 hadits dengan sanad dan hukum matannya, karena ia banyak menusuk fatwa para Muhadditsin, menunjukkkan ketidak fahamannya akan hadits hadits tsb,

Albani bukan pula Al Musnid, yaitu pakar hadits yg menyimpan banyak sanad hadits yg sampai ada sanadnya masa kini, yaitu dari dirinya, dari gurunya, dari gurunya, demikian hingga para Muhadditsin dan Rasul saw, orang yg banyak menyimpan sanad seperti ini digelari Al Musnid, sedangkan Albani tak punya satupun sanad hadits yg muttashil.

Berkata para Muhadditsin, "Tiada ilmu tanpa sanad" maksudnya semua ilmu hadits, fiqih, tauhid, alqur'an, mestilah ada jalur gurunya kepada Rasulullah saw, atau kepada sahabat, atau kepada Tabiin, atau kepada para Imam Imam, maka jika ada seorang mengaku pakar hadits dan berfatwa namun ia tak punya sanad guru, maka fatwanya mardud (tertolak), dan ucapannya dho'if, dan tak bisa dijadikan dalil untuk diikuti, karena sanadnya Maqtu'.

Apa pendapat anda dengan seorang manusia muncul di abad ini lalu menukil nukil sisa sisa hadits yg tidak mencapai 10% dari hadits yg ada dimasa itu, lalu berfatwa ini dhoif, itu dho'if.

Saya sebenarnya tak suka bicara mengenai ini, namun saya memilih mengungkapnya ketimbang hancurnya ummat karena tipuan seorang tong kosong.

Saudaraku yg kumuliakan,
tentunya membaca buku Jarah watta'dil sangat baik demi mempelajari ilmu hadits, namun tentunya tak bisa menjatuhkan fatwa para imam yg keluasan ilmunya melebihi 100 pengarang Jarah watta'dil itu sendiri, kita tidak bisa berfatwa hanya dengan berpedoman buku yg ada, karena itu hanyalah sisa sisa dari 90% hadits yg sudah sirna.

Kita mengatakan/menemukan hadits Imam Syafii dho'if, namun kita tak tahu bisa saja ada 100 hadits shahih yg ada dimasa Imam SYafii akan hal itu, namun masa kini sudah tak teriwayatkan / tak tertuliskan,oleh sebab itu gunanya sanad.

Sanad adalah untaian periwayat atau jalur rantai murid kepada gurunya hingga ujungnya. Misalnya sanad Imam Bukhari, yaitu sebagaimana kita tahu bahwa Imam Bukhari ini dimasa 20 tahun sudah hafal 600.000 hadits, namun beliau hanya sempat menulis sekitar 7.000 hadits, maka kemana sisa hadits itu...?

Tentunya ada pada murid muridnya, walau mungkin tidak hafal kesemuanya namun pastilah jauh lebih banyak dari yg tertulis, nah... setelah Imam Bukhari wafat maka orang orang mencari murid muridnya.., karena pada merekalah ilmu Imam Bukhari trsimpan..

lalu para murid Imam Bukhari ini mulai wafat satu persatu kemudian,. dimana orang mencari ilmu Imam Bukhari..?, tentu pada murid muridnya, bagaimana jika muridnya telah wafat..?. siapa pewarisnya..?, tentu murid dari murid mereka..

Demikianlah hebatnya mereka yg memiliki sanad Imam Bukhari, hingga kini merekalah yg paling tahu tentang siapa dan bagaimana Imam Bukhari, karena mereka memiliki guru yg berguru kepada guru yg bersambung kepada murid Imam Bukhari.

Apa artinya buku buku..?, darimana buku buku itu datang..?, tentunya dari murid murid Imam Bukhari, dimasa lalu, namun apakah mereka mampu menaruh semua ilmu di bukunya..?, tentu tidak, karena dimasa tu buku buku ditulis tangan, dengan kertas yg beberapa puluh tahun sudah ditelan rayap, tak ada percetakan, tak ada fax, foto copy dll..
Buku tidak pernah ada diperjual belikan dimasa itu, karena semuanya hanyalah hasil tulis tangan..

Beda dengan masa kini, semua omongan anda dapat ditulis dan disebarkan keseluruh dunia dg sekejap lewat internet.. maka ilmu itu tersimpan pada Rijalus Sanad, yaitu para pemegang sanad, mereka mempelajari hadits hadits Imam Bukhari kepada gurunya, dan gurunya itu belajar dari gurunya yg mempunyai sanad kepada murid murid Imam Bukhari,

Dan kita mempunyai guru guru yg mempunyai sanad guru kepada Imam Syafii, sanad kepada Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Tirmidzi dan seluruh muhadditsin.

Lalu apa artinya buku buku ini..?, bagaimana cukup dengan melihat buku, dalam ilmu hadits, sanad hadits tidak diterima jika tak jumpa, karena perjumpaan jauh lebih kuat dari surat menyurat atau dengan buku.

Sanad hadits bila berkata aku berjumpa dengan A, dan A dari C, maka sanad ini dhoif, karena A tak jumpa dg B, terlangkahi satu zaman dimana B tak teriwayatkan, maka sanadnya jatuh.

Maka bagaimana dengan 14 abad setelah zamannya Rasul saw ini?, siapa yg dapat kita pegang fatwanya?, sungguh fatwa banyak sekali, madzhab sangat banyak, pendapat simpang siur satu sama lain, maka kita berpegang pada para ulama yg punya sanad kepada para Imam dan Muhaddits, mereka mempunyai guru guru yg sampai sanadnya kepada Rasulullah saw,

Dan buku digunakan sebagai pelengkapnya, orang orang wahabi tak menerima ini karena mereka tak punya sanad, mereka hanya berpedoman buku buku sisa, tanpa tahu tentang kedalam ilmu yg terpendam padanya, misalnya anda membaca satu buku ulama, ia berbicara masalah khusyu, anda menilai : wah, ulama ini ahlul khusyu, dan cuma itu saja bisanya, namun anda tak membaca 90 buku lainnya yg karangan orang itu, padanya tersimpan ilmu fiqih, falaq, hadits, tauhid, tafsir, dll..

Namun jika anda murid ulama itu, anda tahu pasti siapa ulama itu, pendusta atau jujur, shalih atau penipu, nah, demikian manfaat sanad guru.

Saudaraku yg kumuliakan,
Sanad adalah dengan perjumpaan, walau sesaat, mengenai ucapan lewat surat menyurat bisa ijazah sanad, namun sanad juga bisa tersambung antara murid dan guru walau hanya lewat surat, namun mesti ada hubungan antara kedua belah fihak, tak bisa sefihak, misalnya siapa saja mengutip ucapan ulama fulan dari sebuah surat kabar atau internet maka tak bisa dikatakan sanadnya bersambung pada ulama tersebut karena ia tak berhubungan dengan gurunya itu.

 

http://www.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid&func=view&catid=9&id=3434#3434

From : Arul

Assalammualaikum warohmatullohi wabarokattu
 

Saya ingin bertanya tentang hadits berikut :

“Apabila kamu melihat orang-orang yang ragu dalam agamanya dan ahli bid'ah sesudah aku ( Rasulullah Saw ) tiada maka tunjukkanlah sikap menjauh ( bebas ) dari mereka. Perbanyaklah lontaran cerca dan kata tentang mereka dan kasusnya. Dustakanlah mereka agar mereka tidak makin merusak ( citra ) Islam. Waspadai pula orang-orang yang dikhawatirkan meniru-niru bid'ah mereka. Dengan demikian Allah akan mencatat bagimu pahala dan akan meningkatkan derajat kamu di akhirat. (HR. Ath-Thahawi)”.

Hadits tersebut disampaikan oleh orang yang sangat getol menyuarakan anti maulid, anti tahlil dan lain - lain pada sebuah milis, sy baru menyadari kenapa mereka sangat keras ( terutama di website - website mereka ) menentang orang - orang yang dianggap sebagai ahlul bid'ah ( seperti orang yg merayakan maulid, tahlil dan lain - lain ), rupanya hadits itulah yg mungkin digunakan alasan buat mereka untuk menghujat atau mencaci maki orang - orang yang mereka anggap bid'ah. Bagaimana pendapat habib tentang hadits tersebut ?

Mereka juga tidak mau berbeda pendapat karena menurut mereka pendapat merekalah yg paling benar, mereka mengutip pendapat Muhammad Nasruddin Al-Bani tentang "Hadits" "Perbedaan pendapat pada ummatku adalah rahmat." adalah hadits dhoif. Jadi mereka sebisa mungkin untuk memaksa orang menerima pendapat dari mereka dengan alasan mereka mengikuti generasi di zaman rasulullah SAW dan para sahabat. Mereka mengatakan dengan pede bahwa mereka cuma mau umat ini meninggalkan bid’ah sehingga mencapai jaman keemasan sama seperti saat Rasulullah SAW hidup dan bahkan lebih tinggi lagi tingkatannya, sesuai dengan sabda beliau SAW yang menyatakan bahwa “suatu saat nanti akan ada jaman dimana umatku mencapai jaman yang lebih baik lagi dari jaman kita sekarang ini.”

JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWWA

2007/04/16 18:18

Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Saudaraku yg kumuliakan,
Kasihanilah mereka itu, mereka itu dalam kebodohan dan kedangkalan pemahaman dalam hadits dan syariah, kalau anda tanya tentang rukun shalat pun mereka tak tahu, mereka hanya menukil nukil dari buku buku tanpa bimbingan sanad guru yg jelas, sebagaimana dikatakan oleh para ulama : “dalam kebodohan itu terdapat kematian sebelum kematian, dan tubuh mereka telah terkubur dg kebodohannya sebelum terkubur tanah”

Mereka tak tahu bid’ah itu apa dan bagaimana hukum dan syaratnya, dan saya baru ini mendengar Rasul saw bersabda “perbanyaklah lontaran cerca..”, ini hanyalah terjemahan yg diselewengkan, justu mereka itulah yg ahlul bid’ah tanpa mereka sadari,

Mengenai Syeikh Muhammad Nasruddin Al Bani itu ia pun tak sampai ke derajat ALhafidh (hafal 100 ribu hadits dengan sanad dan hukum matannya), dan yg lebih menyedihkan lagi albani ini tak punya sanad guru, sanadnya Maqtu’ (terputus), dan para imam dan muhaddits kita tak mengakui ilmu yg tanpa sanad, “Laa ‘ilm bila sanad”, demikian ucapan imam imam kita, dalam segala apapun yg mereka lakukan mestilah ada sanadnya.

Beda dengan Syeikh Albani, Syeikh Ibn Abdul wahhab, Syeikh Yusuf Qardhawi, Sayyid Muhammad Qutb, Syeikh Muqbil, dan kelompok mereka itu yg kesemuanya tak punya sanad, sanad mereka putus (maqtu’), maka fatwa mereka mardud (tertolak), ucapan mereka batil, karena mereka tak punya sanad, hanya menukil dari buku buku yg masih ada kini yg tak sampai 1% dari jutaan hadits yg ada dimasa para Imam dan Muhaddits, tentunya ilmu tanpa sanad ini tak diakui oleh para muhaddits dan imam imam, karena mereka menjadikan buku sebagai pedoman ilmu, sedangkan syariah tak mengakui fatwa orang yg tak punya sanad

Hadits “ikhtilaf ummaty rahmatan” memang dhoif riwayatnya, namun bukan berarti ikhtilaf ummatnya adalah kerusakan, karena para sahabat telah berikhtilaf pendapat dizaman Nabi saw, dan Rasul saw membenarkan ijtihad kedua belah fihak.
Saudaraku, insya Allah dalam minggu minggu ini saya akan mengeluarkan kitab kecil untuk menjawab masalah maulid, tahlil, tabarruk, ziarah kubur dan lain - lain.

kita berdoa, berusaha dengan ucapan dan perjuangan agar saudara saudara kita itu kembali pada kebenaran dan keluhuran




http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=9&id=21459#21459 

From : sitimaryam

Assalamualaikum wr wb..
 
Saya ingin bertanya mengenai sanad guru. Kerapkali saya mendengar dalam forum misalnya bahwa si fulan sanad gurunya terputus. Misalnya sebagai contoh yang saya ingat habib pernah mengatakan Syeikh Yusuf al Qardhowi sanad gurunya terputus ( mohon maaf dan koreksi kalau saya salah ya habib ), ketika saya menyatakan ini kepada teman terkait zakat profesi yang habib katakan tidak ada dalam hukum islam dan mengenai sanad guru dari yusuf al qardhawi yang terputus, maka pembahasan menjadi lebar pada apa hubungan sanad guru yang terputus tersebut, apa hukum ibadah dari pengikut guru yang sanad nya tidak bersambung pada rasulullah ?? teman-teman yang berimam dan berguru pada orang yang sanad gurunya terputus bagaimana dengan amal mereka yaa habib ?? apa ibadah yang dilakukan dengan berguru pada yang sanadnya terputus pasti dihukum tidak diterima ?? dan bagaimana cara menjelaskan masalah sanad guru ini dengan bahasa yang sederhana pada yang baru paham apalagi yang selama ini tidak mengerti ttg sanad guru tersebut ?? sesungguhnya saya pun sangat jauh dari paham mengenai penjelasan hal ini apalagi menjelaskan dengan bahasa yang baik dan mudah dicerna..

Selanjutnya yaa habib, apa urutan yang benar dalam mencari atau mengkaji ilmu ?? ilmu apa yang pertama kali harus kita kaji, dan apa seterusnya setelah itu ? apakah setiap orang urutannya sama atau bagaimana ? saya pernah ditanya dan bingung menjawabnya, secara spontan saya jawab fiqh dan syariat, tapi menurut yang bertanya tasawuf. Mohon pencerahannya ya habiibb..

Wassalamualaikum wr wb

JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWWA

2009/04/27 18:45  

Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Saudariku yg kumuliakan,

Semua yg beramal ikhlas karena Allah akan diterima oleh Allah, tidak tergantung pada sanad gurunya, namun permasalahan ini adalah permasalahan mengambil/mempercayai fatwa seorang ulama, kita harus berhati hati dalam mengikuti fatwa guru, jangan sembarang mengikuti fatwa guru, maka guru yg mempunyai sanad guru pada Rasul saw lebih afdhal diikuti daripada yg sanadnya terputus, maka siapa panutannya jika ia diujung gurunya yg kesekian tak punya guru lagi?, siapa yg bertanggungjawab untuk ilmunya?, darimana ia mengambil ilmu hingga berfatwa?, apakah cuma dari buku yg bisa salah terjemah dan salah cetak?, sedangkan buku tak bisa dimintai pertanggungjawaban di hari kiamat. demikian saudariku.

Mengenai yg pertama kali kita pelajari adalah Tauhid, setelah itu fiqih syariah dasar, lalu tasawwuf. 


 

http://www.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid&func=view&catid=9&id=24085#24085

From : Gusti Fauzan

Assalamu'alaikum Wr Wb..

Habibana yg dimuliakan Allah.
Siapakah Syeikh Bin baz itu ? karena org wahabi sering menjadikan fatwa2 dia untuk menjadikan hujjah.
apakah dia hafidh / hujjah / musnid dan lain lain ?

Habibana, memakai imamah itu apakh perlu syarat dan ijazah?

Apakah boleh ana mengijazahkan kepada orang yang mmnta ijazah kepada ana, yang mana sebelumnya habibana sudah memberi ijazah kepada ana..

Wassalam

JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWWA

2009/09/17 05:23

Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Saudaraku yg kumuliakan,
beliau itu mufti arab saudi, saya tidak tahu apakah kini masih hidup atau telah wafat, ia bukan pakar hadits yg mencapai derajat Al Hafidh, atau Muhaddits, apalagi Hujjatul Islam, namun konon memang banyak hafal hadits dan ilmu sanad, namun saya telah menjawab banyak fatwanya sebagaimana buku saya yg bisa anda download di kiri web ini : Jawaban atas pertanyaan akidah.

semua adalah fatwa beliau, dan dari fatwa fatwa itu saya mengetahui bahwa ia dangkal dalam ilmu hadits.

memakai imamah tidak perlu syarat dan ijazah apa apa, karena merupakan sunnah Rasul saw dan boleh diperbuat oleh seluruh pria muslim ummat Nabi saw. namun dg Ijazah afdhal.

saudaraku tercinta, anda dapat mengijazahkan semua doa doa dan dzikir yang telah saya ijazahkan kecuali sanad keilmuan, karena sanad keilmuan mestilah berhubungan langsung pada hamba, walau lewat forum ini, yaitu sanad Alqur'an 7 qira'ah, seluruh kitab hadits, dan sanad ilmu syariah.

mengenai sanad doa, dzikir, dan seluruh amal salafus shalih dan sunnah Rasul saw dapat anda Ijazahkan pada orang lain

 

http://www.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid&func=view&catid=9&id=21293#21293

From : Reza Fauzani

assalamu'alaikum wr.wb

Bib, saya mau bertanya tentang kebenaran kitab "Ihya Ulumuddin" karangan Abu Hamid Al Ghazali.

menurut sumber yang saya baca, bahwa : Imam Ath Thurtusi telah membongkar kedustaan kitab tersebut dan dia pun memenuhi kitabnya dengan kedustaan yang diatasnamakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

Bahkan menurut Imam At Thurtusi, karya Abu Hamid Al Ghazali ini tak pantas disebut Ihya' Ulumuddin (menghidupkan ilmu-ilmu agama), tetapi lebih pantas disebut dengan Imatatu Ulumuddin (mematikan ilmu ilmu agama).

wassalam.

JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWWA

2009/03/20 03:09

Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Saudaraku yg kumuliakan,
tampaknya Imam Atturtusiy yg dimaksud itu, bukan Imam Atturtusiy yg masyhur, karena Imam Atturtusiy itu adalah tabi'in, dan ada Atturtusiy lain yg dikatakan dhoif dan munkar, dan adalagi Atturtusiy lainnya lagi, maka tolong nama lengkapnya..?

sedangkan Imam Ghazali (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Al Ghazali Atthusiy) adalah seorang Hujjatul Islam, yaitu telah mencapai hafal 300.000 hadits berikut sanad dan hukum matannya, maka perlu dipertimbangkan jika ada orang yg mengingkari buku beliau, apakah pengingkar itu sampai ke derajat beliau atau diatas beliau dalam ilmu hadits?, atau hanya para penukil saja.

perlu diketahui Imam Ghazali hidup pd 1058-1111 Masehi / 478-505 H.

kalau yang disebut adalah Imam Atturtusiy yang Muhaddits, ia hidup pada abad kedua Hijriyah, bagaimana ia menaggapi Ihya ulumuddin yang baru ada pada abad ke 5 hijriyah..?

 

http://www.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid&func=view&catid=9&id=27708#27708

From : Aba Mazaya

ass wr wb.. habib yg saya muliakan, ada sebuah kritikan termasuk guru agama waktu sekolah dulu, ketika saya menukil sebuah hadis dari kitab bidayah nya imam ghozali, mereka mengatakan tidak shohih karena tidak ada sanad perowinya, unt itu adakah pencerahan dari habib mengenai masalah itu, dan adakah sanad imam ghozali kepada imam kutubus sittah.. 


JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWWA

2012/02/15 02:05

aikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Saudaraku yg kumuliakan,
guru agama itu kasihan, karena ia tak tahu siapa imam ghazali, Imam Ghazali adalah hujjatul islam, telah melampaui hafalan 300 ribu hadits berikut sanad dan hukum matannya, kitabnya dijadikan rujukan oleh ribuan para ulama, ratusan para hujjatul islam, bahkan Imam Imam besar dari kalangan khalaf yg sudah mencapai derajat hujjatul islampun masih merujuk pada kitabnya,

mengenai tak menyebutkan rawi, itu karena si guru agama itu tak membaca tulisan imam ghazali yg membahas masalah hadits, maka imam ghazali tak menyebutkan perawinya,

dan karena kita sudah terlalu awam, kita sudah terlalu bodoh dalam ilmu hadits, maka kita tak tahu mana hadits yg shahih dan mana yg bukan, namun itu bisa kita ketahui dg siapa penulis kitab itu.

contohnya begini saudaraku, kita masa kini mengenal dan sudah masyhur, shalat fardhu dalam sehari adalah lima waktu, namun ada didaerah pedalaman yg sangat terpencil yg saya pernah kunjung kesana, mereka sdh tidak lagi mengenal shalat ada lima waktu, mereka hanya tahu orang kristen ibadahnya hari minggu, orang islam ibadahnya hari jumat,

ketika kita jelaskan kita muslim punya shalat 5 X sehari, mereka menganggap kita awalnya adalah pembawa ajaran sesat, kenapa?, karena jauhnya jangkauan ulama ketempat itu.

inilah contohnya, seperti saya berkata pada anda : sebagaimana Allah swt berfirman, agar kita berdoa : Tunjukkanlah kami kejalan yg benar dan lurus....

saya tak perlu menyebut bahwa ayat itu ada dalam surat alfatihah ayat 6, karena anda sudah tahu itu ada di surat fatihah ayat 6.

namun naudzubillah, mungkin ratusan tahun lagi tak mustahil jika kita tak benahi immat, maka fatihah tak lagi dihafal, maka saat anda mengatakan itu firman Allah, anda didustakan, dengan ucapan : anda tak menyebut itu surat mana dan ayat berapa...

kita hidup asekitar 1000 tahun setelah imam ghazali, jika imam ghazali itu tahu kitabnya akan dibaca sampai 1000 tahun oleh orang awam yg buta hadits bahkan rukun shalat pun belum tentu hafal, maka ia akan menyebut sanad dan rawi dg rapi.

namun ia hidup dimasa keemasan para hujjatul islam, maka ia merasa tak perlu menyebut rawi lagi karena semua sudah tahu hukum riwyat hadits yg diucapkannya shahih

 

http://www.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid&func=view&catid=9&id=3507#3507

From : Hamba Allah

minta maaf, sebelumnya..
Saya pernah membaca dari sebuah artikel tentang hadis Rasulullah SAW yang menyebutkan tentang Mujaddid,
bagaimanakah menurut Habib tentang Mujaddid itu...?

Siapakah Mujaddid saat ini..?

JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWWA


2007/04/06 16:58



Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

saudaraku yg kumuliakan,
Mujaddid adalah seorang ulama yg membaharui syariah yg muncul setiap 100 tahun sekali, demikian dijelaskan dalam Hadits Rasul saw diriwayatkan pada Mustadrak ala shaihain hadits no.8592 dan riwayat lainnya.

Bila anda bertanya mujaddid saat ini siapa, maka saya lebih cenderung pada guru mulia kita Al Allamah Alhabib Umar bin hafidh, karena beliau memperbaharui lagi dan menghidupkan sunnah rasul saw, menghidupkan barat dan timur dg jutaan pecinta rasulullah saw yg terus digiring kepada sunnah beliau saw, dan beliau seorang Arif billah, hafal lebih dari 100.000 hadits, juga seorang yg dalam ilmu syariahnya, beliau pula seorang Mufassir Alqur'an, dan ribuan ulama dunia yg mengakui beliau sebagai guru, dan akhlak Nabi saw muncul dalam budi pekerti beliau, seluruh gerak geriknya sesuai dg sunnah, dan ribuan muridnya dari amerika serikat, inggris, afrika, dll, demikian para cendekiawan dunia semacam Prof. Noah dari amerika serikat yg kini berdomisili di Jordan, syeikh Hisyam dan banyak lagi yg mengakui beliau sebagai guru..

Namun barangkali masing masing orang punya pendapat, nah saudaraku, semoga dalam kebahagiaan selalu,

 

http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid&func=view&catid=9&id=25226#25226



2010/04/06 06:31

Mujaddid masa kini Al Musnid Al Allamah Alhabib Umar bin Hafidh, demikian setahu saya, walau banyak pendapat yg berbeda. namun hal itu sudah jelas terlihat, belum ada satu gurupun di dunia yg menjadikan syarat menerima muridnya dg hafal 2000 hadits dengan sanadnya dan hafal Alquran, beliau mencapai derajat Al Hafidh, namun beliau tak mau itu disebut sebut di baliho, karena mungkin tidak ada lagi di dunia yg mencapai hafalan hadits sebanyak itu.
banyak ucapan beliau yg mengisyaratkan bahwa beliau adalah Mujaddid, namun saya tak mau berpanjang lebar dalam hal ini, karena akan menimbulkan pro kontra.






 



2009/01/24 20:08

Saudaraku yg kumuliakan,
Banyak ikhtilaf akan nama nama mereka, namun yg jelas disepakati adalah Imam Ghazali, Imam Nawawi, Imam Syafii, dan banyak Imam imam lainnya, dan sebagian berpendapat tidak mesti bedanya 100 tahun, yaitu 100 tahun taqribiyah, (kira kira), bisa 80 tahun sudah muncul mujaddid baru, atau seratus tahun lebih baru muncul mujaddid lagi.

Sebagian ulama dunia mengakui Mujaddid saat ini adalah Guru Mulia kita Al Imam Al Arifbillah Al Musnid Al Hafidh Al Mufassir Al-Habib Umar bin Muhammad bin Hafidh , karena mujaddid adalah Ulama besar yg mengungguli hampir seluruh ulama dimasanya, dan ia diberi kelebihan oleh Allah untuk membangkitkan ummat kembali dari tidurnya, dan membuat muslimin ghaflah banyak yg berubah arah yaitu kembali pada kebenaran, kembali pada ALqur;an dan sunnah, kembali pada Alhaqq, kembali pada sanad, kesucian, taubat, jujur, membenahi diri, keluarga dll, dan murid murid sang mujaddid pun membuat ledakan pembenahan pula pada wilayahnya masing masing di belahan bumi.

 

http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid&func=view&catid=9&id=22128#22128



2009/06/06 05:01

Saudaraku yg kumuliakan,
Al Imam Al Arifbillah Al Musnid Al Hafidh Al Mufassir Al-Habib Umar bin Muhammad bin Hafidh beliau di usia sebelum 20 tahun sudah hafal 20.000 hadits, dan meneruskan hingga sekesai ke 100.000 hadits, namun saat kunjungan beliau kemarin, beliau menegur saya untuk tidak menyebutkan gelar Alhafidh pada nama beliau, demikian rendah dirinya Guru Mulia kita ini, tidak suka gelarnya disebut, padahal kini untuk masuk pesantren beliau di Darulmustafa syaratnya mestilah hafal Alqur'an dan dua ribu hadits berikut sanadnya.

 

http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid&func=view&catid=7&id=14980#14980



2008/06/04 22:03

saudaraku yg kumuliakan,
Mengenai mujaddid, mestilah seorang ulama besar, sangat mendalami syariah dari semua madzhab, mesti pula pakar hadits, yg setidaknya mencapai derajat Alhafidh, yaitu hafal lebih dari 100.000 hadits dengan sanad dan hukum matannya, dan mujaddid mesti mendalami belasan tafsir hingga ia mengerti asbabunnuzul Alqur'an dan hadits hadits pendukung ayat ayat alqur;an, iapun mesti memahami sirah dari ratusan sumbernya mengenai sejarah Nabi saw, dan banyak lagi kelengkapan yg mesti ada pada seorang mujaddid. wallahu a'lam apakah ketua Darul Arqam telah memenuhi kriteria ini.

Mengai Wali Qutub, hal ini bersifat ghaibiyyah dan tak dijelaskan dalam syariah secara mendalam, maka siapa saja bisa digelari Wali Qutub oleh murid muridnya, namun mengenai benar atau tidaknya wallahu a'lam

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,

Wallahu a'lam






http://www.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid&func=view&catid=7&id=9550#9550


From : Abu Afidita

Assalamu'alaikum wr.wb.

Semoga kebahagian dari Allah SWT selalu dilimpahkan kepada Habib, keluarga & Jamaah MR.

Terima kasih sekali atas doa dan perhatian Habib yg selalu sabar menjawab pertanyaan saya... Dan saya mohon maaf, sebenarnya saya sangat menginginkan kalau Habib bisa ke UK. Namun mohon maaf sebesar2nya, karena berbagai kendala kami belum bisa mengundang Habib...

Izinkan saya bertanya melanjutkan masalah Al-Musnid.... 


1. Saya pernah mendapat sebuah hadis musalsal, apakah ini terkait dengan Al-Musnid?


2. Apakah kedudukan hadis Musalsal ini? Mengapa hadis musalsal ini tidak dibukukan...

Terima kasih...


JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA

2007/11/23 08:51  

Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Limpahan Rahmat dan Inayah Nya swt semoga selalu menyelimuti hari hari anda,

Saudaraku yg kumuliakan,
1. betul, mereka yg memegang banyak riwayat hadits musalsal itu adalah Musnid,
Umumnya Musnid mendapatkan hadits dg talaqqiy (berjumpa dan mendengar langsung) atau dengan Murasalah (saling berkirim surat), sehingga dari banyaknya hadits yg ada pada mereka maka mereka menjadi marja' (induk) bagi ahli hadits di zamannya,

Musnid sama dengan Muhaddits, cuma Muhaddits lebih luas memahami jalur setiap rantai sanad, seperti hari lahir dan wafatnya, kebiasaannya, guru gurunya, demikian setiap rantai sanad diketahui dengan Jelas oleh Muhaddits siapa mereka.

2. semua musnid mestilah mencatatat silsilah haditsnya, namun kebanyakan belum dicetak dan diperbanyak, namun masih tertulis tangan, karena mungkin kurangnya semangat muslimin untuk memperdalam hal ini

namun masih banyak yg tersebar sebatas fotocopy saja, sebagaimana sanad Guru Mulia saya kepada Kutubussittah, (Tirmidzi, Nasai, Ibn Majah, Abu dawud, Bukhari dan Muslim) juga Imam Ahmad bin Hanbal, sanad kepada Imam Syafii, sanad pada par Muhaddits, beliau memiliki sanadnya, dan mengajar kepada kami dengan sanad tersebut, sampailah sanad itu pada kami,

beliau adalah Musnid, karena banyak sekali menyimpan hadits musalsal dan beliau hafal sanadnya hingga Rasul saw, namun sebagian hadits hadits tersebut telah ada pada Kutubussittah, walaupun ada juga hadits hadits yg tak ada pada kutubussittah, yaitu jalur sanadnya tak tercantum pada buku buku para Muhaddits tersebut

ketika saya tanyakan pada beliau, maka jawaban beliau seperti itu, yaitu mereka para Muhaddits tak mampu menulis semua hadits yg mereka ketahui, Imam Ahmad bin Hanbal hafal alf alaf hadits (1 juta hadits), namun beliau hanya mampu menuliskan sekitar 20 ribu hadits, maka sekitar 980 ribu hadits tak tertulis namun dihafal dan tersebar di benak murid muridnya,

Imam Bukhari hafal 600 ribu hadits dan beliau hanya mampu menulis sekitar 7 ribu hadits dalam shahihnya, lalu sekitar 593 ribu hadits terwariskan ke benak murid muridnya,

maka sebenarnya ilmu hadits yg paling tsiqah adalah pada para guru guru yang memegang sanad mereka, karena hadits yang tertulis sangat terbatas.



Foto





http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid&func=view&catid=9&id=25151#25151

From : Ulil Albab

1.Tentang surat al an'am ayat 130.Apakah ada rasul dlm golongan jin bib?
2. Habib mengatakan bahwa semua tariqah harus mempunyai sanad kepada Tariqah Alawiyah.Apakah spt tariqah Qadiriyah wa Naqsabandiyah yang pendirinya Syekh Abdul Qadir al Jaelaniy juga mempunyai sanad dr tariqah alawiyah ? lalu kalau benar beliau mengambil sanad dari siapa bib dlm tariqah alawiyah?sedangan beliau dair keturunan Imam Hasan,sedangkan tariqah alawiyah dari imam Husain.
3.Apakah ratib al haddad,ratib al athos,wirdul lathif juga di amalkan oleh tariqah selain alawiyah?
4.Apakah tariqah alawiyah mempunyai cabang tariqah?sy dgr ada tariqah Haddadiyah,Athosiyah,Aidrusiyyah,apakah betul?
5.Mengenai paham Asy'ariyah dan Maturidiyah.Apakah benar tariqah kita dlm fiqh bermadzhab syafii lalu dlm tauhid kt ikut madzhab asy'ariyah.Mohon penjelasan bib.
6.Kt hdp 14 abad setelah wafatnya Rasul saw,berarti ada 14 sulthon aulia ya bib?Apakah Imam Ghazali,Syekh Abdul Qadir Al Jaelaniy,Imam Faqih Al Muqoddam,Imam Abdullah Al Haddad adl Sulthon Aulia di zamannya?
7.Surat al a'raf di jadikan dalil larangan dzikir berjamaah dan mengeraskan suara.Mohon di perjelas ya habibana.
8.Dlm madzhab syafii apakah ada ketentuan duduk bersila bib?
Demikian bib,syukron atas bimbingannya.
wassalamu'alaikum wr wb

JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWWA

2010/03/30 11:13
 
1. tidak saudaraku, ucapan itu untuk Jin dan manusia, dijelaskan oleh para ulama, diantaranya Imam Ibn Katsir dalam tafsirnya pada ayat ini bahwa Rasul adalah dari golongan manusia, dan dari golongan jin adalah pengikut para Rasul yg membantu para Rasul berdakwah pada golongan Jin, dan imam Ibn Katsir menukil banyak dalil akan hal ini diantaranya dari Ibn Abbas ra dll. dan demikian dijelaskan pada Tafsir Imam Attabari, dan pada Tafsir Ibn Abbas ra diperjelas bahwa Rasul (utusan) yg dimaksud adalah nabi Muhammad saw, dan dari beliau saw ada 9 orang jin yg merupakan utusan (Rasul) dari Nabi Muhammad saw, walau ada pendapat yg mengatakan diantara jin ada yg menjadi Rasul diberi nama yusuf, namun pendapat terkuat adalah semua Rasul adalah dari keturunan Adam as sebagai khalifah dimuka bumi.

2. sanad keguruan tidak mesti bai;at saudaraku, maka Thariqah alawiyah adalah dari Rasul saw, dan tidak diberi nama karena merupakan tuntunan Rasul saw, namun setelah banyak thariqah lain maka barulah diberi nama Thariqah alawiyyah,

kenapa ada thariqah?, karena dimasa itu sebagian muslimin hanya perduli pada syariah saja, maka mesti ada kelompok kelompok dzikir yg hanya mendalami dzikir saja, maka dibuatlah thariqah, sebagai penyeimbang antara keduanya.

lalu muncullah pencetus Thariqah alawiyyah yaitu imam Faqihil Miugaddam yg kembali menyatukan syariah dan haqiqah dalam satu tuntunan sebagaimana dimasa nabi saw.

semacam Imam Abdul Qadir Aljailani dimasanya belum muncul nama thariqah alawiyyah, namun sanad keguruannya bersambung pada Rasul saw, dan ia tak mengajarkan tasawwuf/haqiqah saja, ia sangat mendalam dalam syariah, namun lebih menonjol ilmu syariahnya daripada tasawwufnya. maka semua imam imam itu tentu bersanad guru kepada Rasul saw, yaitu pembawa syariah dan haqiqah.

dimasa Imam Faqihil Muqaddam semakin meluas tasawwuf ditinggalkan, semua ulama sibuk dg syariah saja, maka ia mencetuskan thariqah alawiyyah, yaitu pemaduan kembali syariah dan haqiqah, dan belum ada thariqah seperti ini, yg ada adalah terpisah, syariah berpegangan pada madzhab, dan tasawwuf berpegang pd thariqah,

namun Thariqah alawiyyah memadukannya, bermadzhab syafii, tauhid pd Imam Asy;ariy, dan tasawwuf dari Imam Abu Madyan dan guru guru para Imam Ahlulbait merekadari ayah ayah mereka yg juga merupakan para imam imam besar, yg sanad keguruannya dari anak ke ayah selanjutnya demikian hingga Imam hasan dan husein hingga Sayyidah Fathimah Azzahra dan Imam Ali kw, hingga Rasul saw.

maka thariqah alawiyyah dinamakan induk dari semua thariqah.

3. pencetusnya adalah dari Thariqah alawiyyah, namun jika thariqah lain mengamalkannya maka tak ada larangannya, karena ia merupakan kumpulan dzikir nabi saw yg berhak diamalkan seluruh muslimin

4. tidak saudaraku, thariqah haddadiyah, attasiyyah dll hanya gelar saja, tetap berinduk pd Thariqah alawiyyah, sama seperi keluarga assegaf, alhamid dlsb, tetap berinduk pd nasab Rasul saw. namun hanya gelar saja.

5. betul saudaraku, sebagaimana penjelasan saya diatas

6. tidak saudaraku, Qutbuz zaman tidak mesti 100 tahun memegang jabatannya, bisa hanya sedetik, atau puluhan tahun, maka lebih dari 14. beda dg Mujaddid, yaitu Imam yg membaharui kembali ajaran islam didunia, mereka muncul pada setiap awal abad.

7. maknanya adalah aamun makhsush, yaitu umumnnamun ada pengecualiannya, sebagaimana ada pula ayat lain QS Annur 36, dan banyak lagi, mengenai dalil dali dzikir jamaah sudah saya jelaskan di buku saya kenalilah akidahmu edisi 2 yg baru terbit, anda dapat memesannya di kios nabawiy.

8. sebagian pendapat memakruhkannya, namun pendapat yg kuat bahwa duduk bersila adalah sunnah, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari pada Adabul Mufrad bahwa Rasul saw duduk bersila, juga Ibn Abbas ra, juga Anas bin Malik ra.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,

Wallahu a'lam


 
Fathurahman bertanya : Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh,

Limpahan kasih sayang dan kelembutan Nya swt semoga selalu tercurah pada Rasulullah, keluarga dan sahabatnya.

minta maaf, ada kawan saya yang menerangkan bahwa saya, bahwa sebelum Imam mahdi muncul, akan lahirlah fata At Tamimi (putra bani tamim) yang mempersiapkan daulah sebelum kemunculan Imam Mahdi, bagaimana menurut Habib.

minta maaf, terima kasih.

JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWWA

Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

limpahan kasih sayang dan keberkahan Nya swt semoga selalu tercurah pada anda dan keluarga,

saudaraku yg kumuliakan,
diriwayatkan bahwa seseorang dari bani hasyim akan memimpin dakwah sebelum kebangkitan Imam Mahdiy,diriwayatkan pula ada 30 orang shalih yg mendahului kebangkita Imam Mahdi, dan mengenai pertanyaan anda maka teriwayatkan bahwa Syu'aib soleh Attamimiy (seorang pemuda dari bani tamim) akan muncul pula sebagai pendukung Imam Mahdi (Isya'ah Li asyrathissa'ah, lil 'allaamah Syeikh Muhammad Albarzanjiy hal 190)..

demikian saudaraku yg kumuliakan,

wallahu a'lam

fathurahman bertanya : Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh,

Limpahan kasih sayang dan kelembutan Nya swt semoga selalu tercurah pada Rasulullah, keluarga dan sahabatnya.

minta maaf, bagaimana uraian mengenai hadis-hadis itu? apakah saya boleh tau penjelasanya?

JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWWA

Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Limpahan kasih sayang Nya swt semoga selalu menaungi hari hari anda,

saudraku yg kumuliakan,
uraian itu adalah penjelasan dari hadits : "Bila kalian melihat bendera hitam muncul dari khurasan, maka datanglah (sambutlah) walau dengan merangkak" (HR Ahmad),

maka keterangannya menjelaskan : "maka muncullah dari khurasan kelompok dan didepannya (salah satu pemukanya) seorang pemuda belia dari Tamim (Bani Tamim), berkulit kuning, berjanggut tidak tebal, namanya syu'aib bin shalih attamiimiy, dan terjadi peperangan antaranya dengan Sufyani dan terjadi peperangan yg hebat di baidha dst...". 
(Isya'ah li asyraatissaa'ah, oleh Al Imam Muhammad Al Barzanji hal 190).

demikian saudaraku yg kumuliakan,

 



http://www.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=28358&catid=9

Guru Mulia salah satu tokoh ulama, namun pengaruhnya dan jamaahnya paling besar, hampir dari seluruh dunia ada murid beliau disana, entah belajar hanya sebulan untuk tabarrukan, atau 40 hari mengikuti sanlat, entah 3 bulan, namun yang betul betul santri pesantren induk beliau, harus hafal alqur'an dan 2000 hadits, sisanya jika belum memenuhi syarat boleh pesantren di belasan cabang pesantren beliau.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,


http://www.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=13746&catid=9

From : Sayid

Bagaimana hukumnya jika saya ingin mengamalkan hadist2 Rasul saw dengan membaca suatu kitab (spt Bidayatul Hidayah, dll), sedangkan saya pernah mendengar kata2 "Barangsiapa berguru pada kitab, maka syaithonlah gurunya", sedangkan jia saya menunggu guru, maka waktu terus berjalan keburu keinginan saya akan menuntut ilmu berkurang

Bagaimana sebaiknya yg harus saya lakukan?

Wassalamu'alaikum

JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA

2008/04/23 12:26

Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Rahmat dan kelembutan Allah swt semoga selalu menerbitkan kebahagiaan pd hari hari anda,

saudaraku yg kumuliakan,
bukan demikian, yg dimaksud bahwa setiap muslim layaknya memiliki ayah ruh, demikian istilah mudahnya saja, maksudnya adalah guru pembimbing,

para sahabat radhiyallahu'anhum mereka tidak belajar alqur'an sendiri, mereka belajar dari Rasulullah saw, pun walau mereka tak belajar siang malam dengan nabi saw, tapi mereka ada tempat bertanya jika terbentur masalah.

Demikian seluruh muslimin, mereka mesti mempunyai semacam ayah, yaitu tempat mereka mengadu jika putus asa, tempat mereka bertanya jika terbentur masalah yg tak difahami, tempat mereka minta bimbingan dan fatwa atas masalah yg dihadapi, wujudnya semacam pembimbinglah begitu.

itulah yg dimaksud guru, yaitu semacam ayah, tapi bukan ayah nasab, namun ayah ruh, yaitu ayah yg membimbing pada iman.

Anda boleh membaca buku, namun jika ada yg tak faham anda punya guru untuk bertanya, bisa lewat pertanyaan di web, atau surat, atau sms, tanpa perlu jumpa.

Sebagaimana para sahabat pun banyak yg berdakwah jauh dari Rasul saw dan mereka bertanya dengan surat tanpa berjumpa.

Berbeda dengan sebagian saudara kita masa kini, mereka merasa sudah pintar dan tak perlu guru lagi, cukup baca buku lalu berfatwa, nah.., tentunya syaitan yg akan mengajarinya jika ia menemukan hal yg tak ia fahami.

dan jangan lupa, dalam mencari guru mestilah kita pintar memilih, karena ia akan membimbing anda menuju Allah, jika ia salah maka anda akan salah jalan pula, carilah guru yg ulama Besar, Shalih, Mencintai Sunnah, Memiliki Keluasan ilmu, dan anda sangat percaya padanya bahwa ia bukan Penipu.

Demikianlah perjuangan hidup kita..

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,

Wallahu a'lam
 


 








http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=26650&catid=9

From : Ilham Akbari

Kali ini yg ingin hamba tanyakan mengenai Hafalan Hadist Tuanku, apakah ada metoda khusus untuk menghafal Hadist-Hadist ?

Apalagi banyak para Habaib / ulama yg Hafalannya mencapai Ribuan Hadist beserta Sanad & Hukum matannya, dan bagaimana cara menghafalnya yah Tuanku ??

Apakah Hadist tersebut hanya di baca saja kemudian di hafalkan atau seperti di ijazahkan ?

JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA

2012/02/16 01:33

Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari hari anda,

Saudaraku yg kumuliakan,
jika sudah menghafal alqur'an, akan sangat mudah menghafal hadits, metode yg termudah adalah mencintai Rasul saw, maka mudah menghafal hadits beliau karena diucapkan dan dihafalkan dengan rindu, seperti orang yg menghafal lagu dari artis yg ia sukai, walau ia tak tahu artinya karena berbahasa inggris, mungkin bisa ia hafal 50 bait sehari dan terus ia senandungkan di lidahnya atau dihatinya, tapi kalau ka belum mencintai artis itu, mungkin disuruh hafalkan 5 bait seharipun sulit, walau faham artinya.

Dihafal saja tanpa ijazah sudah sunnah, dengan ijazah afdhal.

Anda bisa bayangkan untuk masuk pesantren Guru Mulia Al Musnid Al Habib Umar Bin Hafidh, mestilah hafal Al Qur'an dan kitab Riyadhus Shalihin Imam Nawawi yg berisi 2000 hadits, barulah ia bisa Pesantren di Darul Mustafa Hadhralmaut, mereka yg baru akan masuk, diberi tempat khusus untuk tidak belajar yg lain selain menghafal alqur'an dan hadits, sebagian besar 6 bulan sudah selesai, padahal sebelumnya mereka ada yg cuma hafal beberapa ayat pendek Juz Amma dan beberapa hadits.




Rizki Al Haddad bertanya :

assalamualaikum

Yang memberi gelar wali Qutb siapa, Apakah Rasulullah yang memberinya ?
Juga apakah wali Qutb menahan bala dunia ?
Apakah pernah ada wali Qutb yang bukan termasuk keturunan Rasulullah ?

wassalamualikum. wr. wb.

JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA

April 14, 2007 at 6:04 am

Alaikum salam warahmatullah wabarakatuh,

saudaraku yg kumuliakan,
Qutb berarti PUNCAK atau UJUNG, namun dalam istilah para Ahli Makrifah kata Al Qutb merupakan gelar bagi PEMIMPIN PARA WALI ALLAH SWT.

Al Qutb adalah gelar yang diberikan Rasul saw kepada pemuka para wali Allah swt, dan kesemua orang orang shalih itu menangkal turunnya bala dan musibah, demikian dijelaskan dalam beberapa ayat Al Qur’an.

BANYAK WALI QUTB YANG BUKAN TERMASUK KETURUNAN RASULULLAH, seperti Hujjatul Islam IMAM GHAZALI rahimahullah, IMAM SYA'RANI rahimahullah, DAN BANYAK LAGI.

http://www.majelisrasulullah.org/forums/topic/siapa-yg-memberi-gelar-wali-qutb/

Jay Banjari bertanya :

Assalammualaikum Wr Wb.

Saya pernah browsing internet menyebutkan bahwa tingkatan para wali ada 10 tingkatan dari Wali Quthub 1 orang, Aimah 2 orang, Autad 4 orang dan seterusnya sampai sepuluh.. Kitab Al Futuhat al Makiyyah Karangan Syeikh Ibnu Araby. Apakah kitab ini ahlus sunnah juga bib.

Saya juga pernah dengar bahwa tingkatan aulia itu dimulai dari sultan aulia yang sekarang jabatan itu sudah tak ada lagi yang mampu menjabat setelah Syekh Abdul Qadir Jailani ?

Wassalam

JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA

2009/09/08 09:25

Alaikum salam warahmatullah wabarakatuh,

Saudaraku yg kumuliakan,

Syeikh Ibn Arabiy adalah Aswaja, namun itu adalah fatwa beliau dan banyak ikhtilaf dalam derajat para wali Allah swt.

Sultan Aulia bukan hanya Sayyidina Syeikh Abdul Qadir Al Jailani, BANYAK PARA WALI ALLAH SWT YANG MELEBIHI DERAJATNYA, DEMIKIAN JUMHUR PENDAPAT ULAMA KITA.

Sultan Aulia adalah pemimpin para wali Allah swt, dan mesti ada pada setiap zaman, jika wafat maka digantikan oleh wali Allah swt lainnya, dan Al Imam Abdul Qadir Al Jailani Quddusullah adalah Sultan Aulia dimasanya, namun kemudian setelah wafat digantikan oleh yang lainnya.

http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=7&id=23767#23767





JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA

2007/11/28 00:31

Imam Thariqah Alawiyyah adalah Rasulullah saw, karena semua tuntunannya sesuai dengan sunnah, dan diteruskan oleh para Imam dan Huffadh dari Ahlul Bayt, dan KHALIFAHNYA DARI ZAMAN KE ZAMAN adalah QUTBUL AULIA DI SETIAP ZAMAN

JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA

2007/12/01 02:25

MENGENAI KETINGGIAN DERAJAT maka diriwayatkan bahwa AWAL DERAJAT Imam Faqihil Muqaddam adalah AKHIR DERAJAT Syeikh Abdul Qadir Al Jailani, menunjukkan derajat yang demikian agung,


 
 
JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA

May 18, 2009

Berkata Hujjatul Islam Al Qutb Al Ghauts Al Imam Al Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad bahwa AKHIR DERAJAT KETINGGIAN Al Imam Syeikh Sayyid Abdul Qadir Al Jailani adalah AWAL DERAJAT Al Imam Faqihil Muqaddam Muhammad bin Ali Ba’alawi, yang dikenal kemudian sebagai Imam Thariqah Alawiyyah.





JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA

2007/11/28 00:31

Imam Thariqah Alawiyyah adalah Rasulullah saw, karena semua tuntunannya sesuai dengan sunnah, dan diteruskan oleh para Imam dan Huffadh dari Ahlul Bayt, dan KHALIFAHNYA DARI ZAMAN KE ZAMAN adalah QUTBUL AULIA DI SETIAP ZAMAN

JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA

2007/12/01 02:25

MENGENAI KETINGGIAN DERAJAT maka diriwayatkan bahwa AWAL DERAJAT Imam Faqihil Muqaddam adalah AKHIR DERAJAT Syeikh Abdul Qadir Al Jailani, menunjukkan derajat yang demikian agung,


JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA

May 18, 2009

Berkata Hujjatul Islam Al Qutb Al Ghauts Al Imam Al Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad bahwa AKHIR DERAJAT KETINGGIAN Al Imam Syeikh Sayyid Abdul Qadir Al Jailani adalah AWAL DERAJAT Al Imam Faqihil Muqaddam Muhammad bin Ali Ba’alawi, yang dikenal kemudian sebagai Imam Thariqah Alawiyyah.




Suhari bertanya :

assalamu'alaikum,

Sekarang siapa yang menjadi imam tertinggi Thoriqoh Alawiyah ?

Wassalamu'alaikum.


JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA

2008/08/23 21:06

Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Saudaraku yg kumuliakan,

Mengenai tokoh yang paling dimuliakan saat ini dalam pemegang sanad tertinggi Thariqah Alawiyyah adalah Al Arif Billah Al Musnid Al Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf, beliau di Jeddah, semoga Allah melimpahkan keberkahan dan keluhuran pada beliau dan para pecinta beliau.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,

Wallahu a'lam



AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA

2010/08/03 09:35

Saudaraku yg kumuliakan,

Al Musnid Al Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi mempunyai murid, yg bernama Al habib Ahmad Assegaf, yaitu ayah dari Al Qutb Al Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf JEDDAH ( almarhum ).

Al Habib Ali Al Habsyi berkata pada muridnya itu, kau akan dapat anak pria, berinama Abdul Qadir, ia akan menjadi orang mulia, maka tak lama istrinya hamil dan beranak laki laki dinamai Abdul Qadir, tak lama bayi itu wafat, lalu tak lama istrinya hamil lagi, dan melahirkan pria lagi, diberi nama Abdul Qadir lagi, maka tak lama bayinya wafat, demikian hingga beberapa kali, tetap muridnya memegang wasiat gurunya,

Maka tak lama lahirlah bayi lelaki yg juga diberi nama Abdul Qadir, dan ia tumbuh dewasa, KEMUDIAN MENJADI AL QUTB YAITU SULTAN AULIA DI MASANYA.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,





frengky bertanya :

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Apa yang di sebut Wali Qutub ?

JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA

2007/07/16 05:12

Alaikum salam warahmatullah wabaraktuh,

Saudaraku yg kumuliakan

QUTBUL AULIA adalah PEMIMPIN PARA WALI, JUMLAHNYA 1 ORANG SAJA setiap zaman, BILA WAFAT MAKA AKAN DI GANTIKAN OLEH YANG LAINNYA, demikian HINGGA KEBANGKITAN IMAM MAHDI Rahimahullah kelak dan ISA BIN MARYAM AS.

Yono bertanya :

Assalamualaikum..wr.wb

Apakah status Khatamul Auliya sudah ada / belum seperti halnya Baginda Rasululloh sebagai Khatamul Anbiya ?

JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA

2008/05/05 12:57

Alaikum salam warahmatullah wabarakatuh,

Terdapat banyak ikhtilaf dalam hal ini, sebagian pendapat mengatakan Khatamul Auliya adalah Imam Mahdi, namun pendapat lain mengatakan bahwa SELURUH PASUKAN IMAM MAHDI ADALAH WALI ALLAH, dan perbedaan pendapat ini sulit kita berpegang teguh pada salah satunya karena tak didukung dengan Nash shahih.

http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=7&id=5470#5470





Tidak ada komentar:

Posting Komentar