JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA
2007/08/20 05:44
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=9&id=6390#6390
2008/03/06 06:46
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=7&id=12417#12417
JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA
2009/10/16 14:11
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=7&id=24362#24362
al habbun bertanya :
Assalamu'alaikum warohmatullah,
Saya mau bertanya tentang makna dari ilmu tasawuf sebenarnya.
Apakah Rasulullah mengamalkan ilmu tasawuf ini?
Terimakasih atas perhatian Habibana
JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA
2008/11/28 09:40
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Anugerah dan Cahaya Rahmat Nya semoga selalu menerangi hari hari anda,
Saudaraku yg kumuliakan,
Tasawwuf berawal dari kalimat shafa, tasyawwafa, tashawwuf, yaitu suci, kesucian, tuntunan kesucian.
Tasawwuf
adalah tuntunan mencapai keridhoan Allah swt dg kesucian hati, Rasul
saw adalah Imam semua ahli tasawwuf, dan setiap muslim harus mempunyai
pengetahuan tasawwuf, jika tidak maka dipastikan ia tak akan sampai pada
keridhoan Allah.
Fiqih
adalah ilmu yg mengajarkan cara cara ibadah, hukum hukumnya dan
pembahasannya, namun ibadah akan percuma jika tidak didasari niat yg
baik, dan niat baik adalah bagian dari tasawwuf.
Misalnya
seseorang shalat melakukan dg rukun yg benar, syarat yg benar, namun ia
shalat bukan karena Allah, hatinya ragu bahwa Allah itu ada, maka apa
gunanya shalatnya dan ibadahnya?
Tasawwuf adalah ilmu yg menuntun kesucian hati dan iman,
Setinggi apapun ilmu seseorang dalam syariah ia akan menjadi fasiq jika tak memiliki kesucian hati dan iman.
Iman
adalah tasawwuf, sebagaimanba rukun Iman, percaya pada Allah, percaya
pada kitab kitab Allah, percaya pada Rasul Rasul Allah, percaya pada
malaikat malaikat Allah, percaya pada Qadha dan Qadar adalah dari Allah,
percaya pada hari kiamat.
Semua
rukun iman itu tidak terlihat, hanya kitab Alqur'an yg jelas diketahui,
sisanya kitab kitab Allah lainnya kita tak pernah melihatnya, kita
tidak melihat Allah, kita tidak melihat malaikat, kita tak bertemu semua
para nabi, kita tak melihat sorga dan neraka, kita tak melihat hari
kiamat,
Itu semua hanya bisa dipercaya dengan tasawwuf, kesucian hati dan keimanan kita.
Seseorang
yg mengamalkan syariah tetap bisa terjebak dalam kemurkaan Allah,
misalnya seorang pria yg menikah tanpa restu ayah ibunya, tentunya
secara syariah akad nikahnya sah, namun tentunya ia terkena durhaka pada
ayah bundanya, jika ia tak memiliki dasar tasawwuf (iman) maka ia tak
akan perduli pada restu dan ridho ayah bundanya,
Contoh
lain jika seorang yg mengumpuli istrinya di siang hari ramadhan maka ia
mesti puasa dua bulan berturut turut, maka jika ia ahli fiqih, ia bisa
saja mencari cara supaya bisa jimak dg istrinya dengan hanya membayar
qadha puasa satu hari, bagaimana ?
Ia
batalkan dulu puasanya, dengan makan atau minum, lalu baru berjimak
bersama istrinya, maka ia hanya wajib membayar puasa satu hari saja, hal
ini benar secara syariah, namun ia akan terkena kemurkaan Allah karena
berusaha menipu Allah swt tanpa ia sadari, padahal Allah Maha Tahu
niatnya.
Atau
misalnya pemalsuan tanah milik, sang pemilik asli misalnya tak punya
bukti/saksi bahwa tanahnya itu miliknya, lalu datang orang lain membawa
dua saksi yg bersumpah bahwa tanah itu milik orang lain itu, maka hakim
mesti menjatuhkan hukum bahwa tanah itu milik si pendusta, dan si
pemilik tanah yg asli akan dikalahkan dalam hukum, walaupun misalnya
hakim tahu betul bahwa orang ini menipu, namun hukum tetap hukum,
Demikianlah syariah jika tak memakai kesucian iman (tasawwuf).
Abd Rozaq bertanya :
Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Saya ingin bertanya mengenai Kholwat, apakah d jaman sekarang ini perlu ?
Saya
di sarankan Ustadz saya untuk berkholwat, Insya Allah dalam minggu
depan. Mohon sarannya ya Habib, apa yang harus saya lakukan kalo memang
kholwat itu di perbolehkan?
JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA
2011/12/16 12:02
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Saudaraku yg kumuliakan,
Mengenai
khalwat, ia adalah membersihkan hati dari dosa dan memperbanyak
mengingat Allah swt daripada makhluk, khalwat adalah menyendiri, pada
thariqah alaqiyyah khalwat bisa dilakukan beberapa saat setiap harinya,
bisa dilakukan dirumah atau dikamar anda sendiri asal anda sendiri, dan
anda beribadah dan bertafakkur akan kemuliaan Allah swt, jika hati
terasa gundah maka keluarlah bergaul.
Di
dalam Thariqah Alawiyah juga diajarkan khalwat ditengah orang ramai,
hal ini sunnah Rasul saw juga, yaitu kita bergaul dengan teman,
keluarga, bekerja, dll, namun hati kita terus kita perjuangkan untuk
bersama Allah, inilah khalwat terluhur yg banyak yhariwah lain tak
memiliki dan mengamalkannya, mereka hanya tahu khalwat adalah semedi,
yaitu menyendiri beberapa hari atau bahkan berbulan bulan dari pergaulan
orang banyak.
namun
guru guru besar Tharriqah alawiyah mengajarkan khalwat nabawiy, yaitu
lebih mudah karena sesekali menyendiri danbertafakkur meninggalkan
pergaulan karena Allah, dan juga tetap bergaul dg orang namun hati terus
berjuang untuk berdzikir dan mengingat Allah, hal ini sangat mudah dan
bisa dilakukan siapa saja,
sebab
khalwat dg waktu berhari hari bisa didatangi jin penggoda atau syaitan
yg memberikan seakan ilham atau pemikiran yg keluar dari syariah islam
walau masuk akal.
tejadi
seorang pemuda berkhalwat berbulan bulan meninggalkan pergaulan, hingga
karena banyaknya ibadah ia semakin benci pada iblis, tentunya hal yg
baik, maka ia terus berdoa utk berjumpa dg iblis, walau imannya menolak
namun nafsunya mengalahkannya untuk hanya berhajat ingin jumpa dg iblis,
subhanallah,
adakah hajat lain?, ia ibadah banyak fokus hanya agar diperjumpakan dg
iblis, maka suatu malam iblis datang padanya dan berkata : aku iblis,
mau apa kau ingin jumpa denganku?, pemuda itu menjawab : aku ingin jumpa
denganmu untuk melaknatmu, karena kaulah biang perusak orang..
maka iblis berkata, aku terima laknatmu, adakah kau minta sesuatu padaku?
maka
pemuda itu menjawab aku tidak butuh apapun darimu..!, aku hanya puas
sekarang telah melaknatmu..!!, aku akan meneruskan ibadahku.
lalu
iblis berbalik pergi dan berkata, kau pemuda hebat, tak tergoda
denganku, padahal ribuan orang shalih terkena jebakanku, aku sangat
salut padamu, patuh beribadah pada Allah dan menyendiri, padahal usiamu
masih 60 tahun lagi.
lalu iblis menghilang.
pemuda
itu meneruskan ibadahnya, namun mulai berfikir, usiaku masih 60 tahun
lagi..??, kalau begitu lebih baik aku keluar dan bermaksiat paling tidak
10 tahun, aku rindu keduniawian yg sudah kutinggalkan, lalu aku masih
punya wakty 50 tahun untuk ibadah dan tobat.
maka ia keluar dan meninggalkan khalwatnya, mabuk, berzina, dan berbuat macam macam maksiat, dan esoknya ia wafat.
demikianlah jahatnya tipuan iblis, dan hal ilham ilham aneh spt itu sering muncul dalam kesendirian/khakwat yg lama.
Tharuqah
alawiyyah mengajarkan i;tikaf di masjid, duduk diantara oirang orang yg
tidak kita kenal, merenung dan melihat mereka dan bertafakkur.
dan
khalwat yg paling berat adalah khalwat ditengah orang banyak, namun
tidak terlalu sulit jika kita bersemangat, yaitu terus tafakkur, melihat
kejadian dihadapan kita seakan kita bukan dari kelompok mereka, seakan
kita sudah mati dan hanya ruh saja, melihat orang yg berkelahi sebab
masalah kecil, melihat orang lain didholimi, melihat orang terkena
musibah, melihat orang kaya yg kikir, dan hati terus berdoa utk semua,
mendoalan yg terkena musibah, mendoakan semua yg kita lihat,
hingga
ia akan mencapai derajat yg sangat tinggi yaitu sejiwa dg Nabi saw,
satu tujuan dg Nabi saw, satu cita cita dg Rasulullah saw, yaitu yg
selalu berdoa, berjalan dijalanan misalnya, maka jiwa kita merintih
wahai Allah ampuni semua orang yg melintasi jalan ini, beri mereka
hidayah, maafkan kesalahn mereka dan bantu keadaan mereka dunia dan
akhirat,
hal
ini akan semakin tinggi dan tinggi, sehingga setiap nafasnya terus
mendoakan seluruh ummat Muhammad saw, yg sakit agar diberi kesembuhan,
yg dimurkai dan berdosa agar dimaafkan dan diampuni, yg terkena jebakan
narkotika, zina, judi dan dosa lainnya agar diberi hidayah,
dan
alam sanubarinya menjadi satu cita cita dg Nabi saw, maka ia menjadi
Rahmat bagi alam sekitarnya tanpa orang lain mengetahui kemuliaannya,
dan ia terus meminta doa dan bimbingan dari para shalihin, terus
merendahkan hati dan merasa dirinyalah yg paling hina di dunia, maka
merekalah kekasih kekasih Allah,
demikian
sekilas mengenai thariqah alawiyah saudaraku, mungkin anda bertemu
mereka tampaknya mereka biasa saja, bercanda, atau tidak terlihat orang
yg khusyu, namun hatinya penuh cahaya, sebagaimana ucapan syeikh ahmad
al alawiy, ia berkata : mereka melihat kami duduk duduk bercakap cakap
dg mereka, padahal hati kami tak bersama mereka, hati kami berada di
puncak puncak tertinggi.
mereka belajar semampunya, mereka mengajar semampunya, dan mereka mengamalkan sunnah Nabi saw semampunya,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar