http://www.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=28320&catid=9
From : ilham sufi
Assalamualaikum ya Waliullah Al Arif Billah Al Habib Munzir Al Musawwa....
Bila di Izinkan saya atas nama ilham beserta isteri Irnawati dari Sanggau Kalimantan Barat mohon ijazah khusus dan sempurna :
1. ijazah wirid dan dzikir2,,,mencakup hizb2,asma dan doa lain sbgainya... ijazah keilmuan dr habib, ijazah keguruan dr habib, ijazah mahabbah, ijazah akhlak, ijazah Thoriqoh alawiyah
2. Doa kan ayah saya yg sedang sakit semoga cepat sembuh, di beri usia yang panjang dan bagus amal dan akhlaq nya..
3 Doakan semoga bisnis saya lancar dan semoga dengan kelancaran ini bisa saya manfa'atkan di jalan Allah dan semoga saya anak isteri saya dan keluarga saya selalu dalam naungan Thoriqoh Alawiyyah dalam Majelis Rasulullah dunia akhirat.
4. Do'akan ya Habib semoga Anak saya si kecil Alifah dan isteri saya jadi seorang Sufi yang Hafal Qur'an ( Hafizah )
Terima kasih ya Habib..
Wassalamu 'alaikum wr.wb.
JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR AL MUSAWA
2013/07/18 22:01
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari hari anda,
Saudaraku yg kumuliakan,
selamat datang di web para pecinta Rasul saw, kita bersaudara dalam kemuliaan
terimakasih atas doanya, sungguh tiada hadiah lebih agung dari doa, Rasul saw bersabda: Tiadalah seorang muslim berdoa untuk saudara muslimnya kecuali malaikat berkata : amin dan bagimu seperti doamu pada saudaramu (Shahih Muslim)
saudaraku tercinta, hamba belum pantas menjadi murid yg baik, bagaimana hamba menjadi guru, apaagi murabby, atau mursyid, apalagi walyullah, kita bersaudara dan saling menasihati karena Allah, namun sanad keguruan anda telah berpadu dg sanad keguruan hamba hingga kepada Rasul saw,
1. hamba Ijazahkan kepada anda dan istri sanad Alqur'anulkarim dalam tujuh Qira'ah, seluruh sanad hadits riwayat Imamussab'ah, seluruh sanad hadist riwayat Muhadditsin lainnya, seluruh fatwa dan kitab syariah dari empat Madzhab yaitu Syafii, Maliki, Hambali dan Hanafi, dan seluruh cabang ilmu islam, yg semua itu hamba terima sanad ijazahnya dari Guru Mulia Al Allamah Al Musnid Alhabib Umar bin Hafidh, yg bersambung sanadnya kepada guru guru dan Imam Imam pada Madzhab Syafii dan lainnya, dan berakhir pada Rasulullah saw.
hamba ijazahkan seluruh dzikir salafusshalih, semua doa Rijaalussanad dan semua shaawat dan semua doa dan dzikir dari seluruh para wali dan shalihin, munajat dan dzikir para Ahlusshiddiqiyyatul Kubra, kepada anda dan istri, Ijazah sempurna yg hamba terima dari Guru Mulia kita Al Allamah Al Musnid Alhabib Umar bin hafidh yg sanadnya muttashil (bersambung) pada segenap para ulama, muhaddits, para wali dan shalihin. Ijazah ini mencakup seluruh surat dalam Alqur’an, wirid, dzikir, amalan sunnah, dan doa Nabi Muhammad saw dan doa para Nabi dan Doa seluruh Ummat Muhammad saw, dan seluruh Hamba Allah yg shalih. semoga anda dan istri selalu dalam kemuliaan Dzikir dan Cahaya Munajat mereka. Amiin
2. hamba Ijazahkan pada anda dan istri sanad keguruan hamba kepada anda dan istri, yg bersambung sanadnya kepada Guru Mulia kita, hingga Rasulullah saw, ia adalah bagai rantai emas terkuat yg tak bisa diputus dunia dan akhirat, jika bergerak satu mata rantai maka bergerak seluruh mata rantai hingga ujungnya, yaitu Rasulullah saw, semoga Allah swt selalu menguatkan kita dalam keluhuran dunia dan akhirat bersama guru guru kita hingga Rasul saw.
3. hamba Ijazahkan sanad mahabbah kepada anda dan istri, yg bersambung sanad (untaiannya) kepada Rasul saw hingga anda dan istri berpadu dalam orang orang yg dicinta Rasul saw,
wahai saudaraku, saya mencintai anda dan istri karena Allah, maka ucapkanlah setiap habis shalat : Allahumma a'inniy ala dzikrika, wasyukrika wa husni ibaadatika (Wahai Allah, bantu aku dalam dzikirku pada Mu, dan bersyukur pada Mu, dan memperbaiki ibadah pada Mu ).
ucapan ini hamba ijazahkan pada anda dan istri, dan saya terima dari guru mulia, dari guru beliau sampai pada Rasul saw, yg bersabda pada Sayyidina Muadz bin Jabal ra : Wahai Muadz, Aku mencintaimu karena Allah , maka ucapkanlah setiap selesai shalat : Allahumma a'inniy ala dzikrika, wasyukrika wa husni ibaadatika, maka kemudian sayyidina muadz ra mengucapkannya pada muridnya, dan muridnya mengucapkannya pada muridnya pula, demikian sanad ini hingga kini.
wahai saudaraku, hamba mencintai anda dan istri karena Allah swt, maka bacalah setiap habis shalat Allahumma a'inniy alaa dzikrika wa syukrika wa husni ibaadatika. (Wahai Allah bantulah aku untuk memperbanyak dzikir pada Mu, dan memperbanyak syukur pada Mu, dan menyempurnakan ibadahku.).
4. hamba Ijazahkan sanad akhlak yg diucapkan oleh Rasul saw : Addabaniy rabbiy fa ahsana ta'diibiy (aku diajari akhlak oleh Allah dan sebaik baik akhlak adalah tuntunan akhlakku)
ketika mendengar ini sayyidina Ali kw berkata : aku beradab dg adabnya Rasul saw maka sebaik baik akhlak adalah tuntunan akhlakku (karena belajar akhlak dari Rasul saw), dan sanad selanjutnya memakai kalimat sayyidina Ali kw sebagaimana sanad ini sambung menyambung hingga imam hasan al bashri yg berkata : Aku beradab dg adabnya Ali bin Abi Thalib, dan Ali bin Abi Thalib berakhlak dg tuntunan nabi saw, maka sebaik baik baik akhlak adalah tuntunan akhlakku., demikian seterusnya sanad ini hingga kini.
hamba ijazahkan kepada anda dan istri, dari guru mulia kita, yg bersambung sanad akhlak ini hingga Rasul saw.
dikatakan orang yg mempunyai sanad akhlak ini, Allah tak akan mewafatkannya sebelum Allah bimbing akhlaknya sebaik baiknya, hingga ia wafat sudah berakhlak dg akhlak Rasul saw.
5. Saudaraku yg kumuliakan,
Thariqah alawiyah tidak dibutuhkan ijazah, dan ia adalah thariqah induk dari semua thariqah karena perpaduan antara syariah dan haqiqah/mkarifah, maka siapa saja yg berguru kepada mereka yg menjalankan thariqah alawiyyah maka mereka sudah masuk kedalam payung thariqah alawiyyah, sebagian besar indonesia ini berjalan dg thariah alawiyyah, mempelajari kitab kitab thariqah alawiyyah,
seperti ratib alattas, ratib alhaddad, wirdullatif, dll itu semua adalah dari ajaran thariqah alawiyyah, dan thariqah alawiyyah berjalan dg sunnah Rasul saw, dan tidak keluar dan mengada ada kecuali dg sandaran hadits hadits yg kuat, seperti maulid, tahlil dll itu semua mempunya sandaran dalil yg kuat, anda bisa mendownload buku saya : kenalilah akidahmu, jelas sudah bahwa thariqah alawiyyah selalu berjalan dalam manhaj nabawiy.
II. Allahumma rabbannaas, Isyfiy antassyaafi, wa 'aafiy antal mu'afiiy, Laa syifa'uk, syifaa'an laa yuhgaadiru saqaman wala alama, (Wahai Allah Tuhan seluruh manusia, sembuhkanlah dan Engkaulah Yang Maha Penyembuh, dan sehatkanlah Engkaulah Yang Maha Memberi kesehatan, tiada kesembuhan kecuali kesembuhan dari kehendak Mu, kesembuhan yg tidak membawa akibat buruk dan pedih).
semoga Allah swt mengangkat penyakit ayahanda dan menggantikannya dg afiah dan kebahagiaan dunia dan akhirat, amiin
III. semoga Allah swt melimpahkan keberkahan dan membuka pintu pintu kemudahan pada anda saudaraku dalam mencari nafkah di Bumi Nya, Rabbiy curahkan padanya kemakmuran.., amin
dan menjadikan Putri anda kebanggaan bagi ayah bundanya dunia dan akhirat
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,
dan jangan Lupa membaca Aqur'an, jangan lewatkan seharipun tanpa membaca Alqur'an jadikan bacaan yg paling anda senangi, berkata Imam Ahmad bin Hanbal, Cinta Allah besar pada pecinta Alqur'an, dengan memahamainya atau tidak dg memahaminya.
Wallahu a'lam
http://www.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&catid=7&id=19278
From : Boediman
JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA
2008/11/08 20:49
2008/11/10 16:38
http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=28&func=view&catid=8&id=6657
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=7&id=27732#27732
From : Abdul Rozaq
Habib munzir yang saya cintai, saya ingin bertanya mengenai Dzikir Ruh, Bagai manakah dalam Thariqah Alawiyah ??
Adakah ijazah buat saya mengenai hal ini, apakah guru mulia mengajarkan hal ini ??
Kalau ada mohon ijazah kalau memang saya sudah pantas untuk step selanjuat nya, terima kasih banyak wassalamu 'alaikum Wr wb..
JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR AL MUSAWA
2012 / 01 / 07 11:55
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Saudaraku yang kumuliakan,
Dzikir ruh saya tidak berani mengijazahkannya, karena ia langsung menusuk hati dan menembusnya sampai ruh, hati menjadi gundah, sumpek, bumi dan dunia ini bagaikan berubah,
Nah,,, disini banyak orang MENJADI TIDAK WARAS karena ia mengamalkan DZIKIR RUH tanpa guru yang membimbingnya dengan jasad, saya harus berhadapan dengan anda dan menuntunnya selama beberapa waktu, dan khususnya dipertengahan akan terbuka alam Malakuut, dimana ruh melihat dan mendengar seluruh benda berdzikir, dan mulai melihat alam - alam lain, ada alam yang lautnya diatas bergemuruh dengan ombak dan langitnya dibawah, dan kita dtengan tengah, ada perjumpaan perjumpaan ruh dengan para shalihin yang sudah wafat atau masih hidup, dan jika tidak dibibimbing, MURID AKAN GILA karena tak tahan, atau lari menghindar ke hutan - hutan karena tak kuat melihat maksiat orang lain, padahal pada tahap selanjutnya ia justru bergaul dengan pendosa, dan pendosa mendapat rahmat dan hidayah darinya. Ada samudra cahaya subhanallah, ada matahari hidayah hamdalah, dan hal hal yang di luar alam keduniawian.
Saya pernah MENGAJARKANNYA pada SEORANG TEMAN seangkatan, sudah hampir 12 TAHUN ia masih BELUM SEMBUH DARI SAKIT KEJIWAANNYA.'
Namun, ada solusi, perbanyak shalawat Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad fil arwah, wa ala jasaadihi fil jasad, qa wa ala qabrihi fil qubur.
Shalawat ini menyingkap alam ruh dengan kemampuan pembacanya, saya ijazahkan padan anda, boleh dibaca kapan saja dan tanpa ada batas jumlah
salam rindu terindah
Edy surahman
http://www.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid&func=view&catid=7&id=2858&lang=en#2858
http://www.majelisrasulullah.org/forums/topic/thoriqoh-alawiyyah/
From : Ejaitem
2007/02/21 21:07
Saudaraku yg kumuliakan,
Ijazah adalah berasal dari kalimat Jaaz, Yajuuzu, yaitu diperbolehkan, Ijazah berarti izin untuk sesuatu, berbeda dengan makna Ijazah dalam bahasa indonesia yang berarti bukti pelulusan.
Nah.., seorang guru ketika muridnya misalnya ingin membaca suatu dzikir, maka guru akan melihat apakah dzikir itu baik atau buruk, apakah akan mengganggu aktifitasnya atau tidak, maka bila akan membawa kebaikan maka guru mengizinkannya, yaitu mengijazahkannya.
Ijazah adalah izin secara hati, ( Qalbiyyah ) namun boleh dilafadzkan dengan lisan boleh dg tulisan atau dengan isyarat yang memberi tanda bahwa ia sudah diizinkan.
Tak ada suatu adab khusus atau syarat khusus bagi seorang murid untuk minta izin mengamalkan sesuatu, namun tentunya dengan kesopanan yang baik ia mendatangi gurunya dan minta izin ( ijazah ) untuk mengamalkan sesuatu.
Semua dzikir, ratib atau apapun yg kita baca tanpa ijazah tidak sia sia, tak perlu izin dan ijazah untuk mengamalkan hal hal yang sunnah, seperti ratib, Alqur'an, dan dzikir dzikir sunnah lainnya, namun ijazah sangat perlu bila ingin mengamalkna dzikir dzikir khusus lainnya, bila saya perjelas misalnya seperti ini :
Anda ingin mengamalkan shalat malam sebanyak 100 rakaat setiap harinya, nah.. hal seperti ini boleh tanpa ijazah, namun lebih baiknya anda mencari guru untuk minta ijazah, karena Guru akan melihat apakah amalan itu cocok bagi anda atau akan mengganggu aktifitas anda, tentunya guru akan melihat keadaan anda, apakah sibuk bekerja atau santai, kalau sibuk bekerja maka tentunya guru akan melarang anda dan mungkin menggantikannya dengan amalan lainnya,
Kiranya hal semacam itulah diperlukannya ijazah, kalau amal amal sunnah maka hal itu tak perlu ijazah, karena sudah Ijazah langsung dari Rasulullah saw untuk mengamalkan sunnah beliau saw.
Yang ada pada amalan sunnah itu bukan ijazah, tapi sanad, nah sanad ini memang sangat baik karena akan menambah cepatnya terkabul amalan kita oleh Allah swt bila kita sudah punya ijazah sanadnya, misalnya sanad membaca Alqur'an, sanad berdzikir, sanad bertasbih, dan doa doa lainnya.
Karena sanad adalah menguatkan dan memastikan kebenaran apa - apa yg kita amalkan, suci dari amal yang dipalsukan, yang mana bisa saja pada suatu amalan yang dipalsukan dan diada adakan, namun dengan adanya sanad maka hal itu dapat dihindari.
Demikian saudaraku yang kumuliakan.
Arul
2007/03/08 04:57
Hendra Fakhrurrozy
Assalamu ’alaikum warohmatullohi wabarokatuh Wajibkah kita masuk salah satu aliran Thariqah? Wassalamu ’alaikum
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Tiadalah seseorang memasuki dan mengikuti tarekat terkecuali selayaknya dengan niat untuk semakin dekat kepada Allah swt, dan tak ada syarat syarat tertentu yang syar’i untuk mengikuti sebuah tarekat, bila ada dari persyaratan persyaratan maka itu bukanlah syarat mutlak, namun berupa salah satu usaha agar para hadirin yang mengikutinya tak meremehkannya, atau iseng dan lain sebagainya, oleh sebab itu diadakan bai’at dan lain lain, hal semacam ini dimaksudkan agar para pengunjungnya lebih serius dan konsentrasi dalam berdzikir, karena pada hakekatnya setiap muslim, mukmin, boleh berdzikir dengan dzikir apapun dan kapanpun kepada Allah swt tanpa harus menunggu bai’at terlebih dahulu, namun sebagaimana yg saya katakan bahwa bai’at diada adakan demi keseriusan mereka, maka bole boleh saja namun bukanlah syarat mutlak.
Tidak wajib bagi kita mengikuti suatu tarekat, yang diwajibkan pada kita adalah berdzikir pada Allah swt, dan mengikuti apa apa yang telah diwajibkan oleh Allah dan Rasul Nya.
Wallahu a’lam
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid&func=view&catid=8&id=7940#7940
from : lastiono putro
1.Apa yang dinamakan Thoriqoh itu & bagaimana riwayatnya bisa bermuncullan thoriqoh2 itu.
2. Apakah kita bisa menganut lebih dari satu Thoriqoh ?
3. Dalam Thoriqoh ada bai'at, tapi dalam trorqoh alawyyin tidak ada kenapa bib? apakah bai'at itu mengikat seorang itu bib?
Wassalamu'alaikum Wr.Wb
JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA
2007/09/30 16:40
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Saudaraku yg kumuliakan
1. Mengenai awal adanya ilmu Tasawwuf adalah dibawa oleh Rasulullah saw, ilmu tasawwuf adalah ilmu penyucian jiwa dan hati, hal ini adalah salah satu intisari agama islam, karena dasar agama ini ditopang oleh 3 hal, yaitu Ilmu Tauhid, ilmu syariah, dan ilmu tasawwuf,
Ilmu tauhid adalah ilmu dasar agar orang tak menyembah selain Allah swt, dan bahwa Allah swt Maha Tunggal, Maha Abadi dg segala sifat kesempurnaan Nya swt,
Ilmu syariah adalah cara shalat, cara puasa dan seluruh ilmu ibadah, muamalah dan jinayat. mereka yg tak mempelajarinya maka keislamannya diragukan,
ilmu Tasawwuf adalah ilmu kesucian hati yg mesti ada pada diri setiap muslim, sifat sabar, syukur, jujur, menolong, dermawan, dan sifat sifat itu ada pd ilmu tasawwuf, maka yg tak memilikinya maka entah darimana ia akan sampai ke sorga?
Nah.. setelah semakin maraknya maksiat dan kerusakan ummat, maka para ulama mencipatakn suatu cara cara tertentu untuk lebih mengkhususkan pada ilmu tasawwuf, namun tentunya tak menafikan ilmu syariah, dan tak bertentangan dg syariah,
Mereka mengadakan dzikir bersama, doa bersama, dan hal hal yg menuju pada khusyu dan kedekatan pada Allah swt, hal inilah yg disebut Tarekat, dan masing masing ulama itu membuat Tarekatnya masing masing,
Ada tarekat yg cenderung dermawan yg dominan dalam ibadahnya, ada tarekat yg cenderung puasa yg dominan, ada yg dzikir, dan lain - lain.
2. Ada Thariqah yang memperbolehkannya dan ada yang tidak. yang memperbolehkannya beralasan bahwa berdzikir bersama siapa saja tak ada larangannya, dan yang tak memperbolehkannya beralasan agar tak berbeda guru hingga terpecah kekhusyuan dzikirnya.
3. Bai'at adalah sumpah setia, bisa saja murid sumpah setia pada gurunya, anak pada ayahnya, atau teman pada temanya, namun yg saya kurang setuju jika bai'at ini diwajibkan, padahal bai'at dalam kelompok dzikir tak pernah diwajibkan bai'at, kenapa orang tak boleh ikut dzikir suatu keompok kecuali harus sumpah setia dulu?,
Dalam tarekat alawiyin tak ada bai'at, kecuali sumpah setia murid pada gurunya jika mau, tak diwajibkan.
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid&func=view&catid=9&id=17053#17053
from : iqbal Ahmed
Saya pernah di bai'at Thoriqoh Tijani, apakah benar apabila meninggalkan bacaan kan berdosa seperti kita meninggalkan shalat wajib, lalu saya sering mendengar para habaib punya Thoriqoh juga apakah orang awam boleh ikut thoriqoh habaib, lalu bacaan Thoriqoh Haba'ib apa saja ?
JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA
2008/08/05 03:55
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Saudaraku, masuk Thoriqah boleh saja, dan meninggalkannya pun tak apa, karena ia adalah jalan untuk mencapai khusyu' dan dekat pada Allah swt.
Saya mengikuti Thariqah Guru saya, dan Thariqah para habaib yaitu Thariqah alawiyyah, dan dzikir dzikir nya adalah semua dzikir Nabawiy dan juga dzikiran yg diamalkan muslimin indonesia saat ini, seperti maulid, tahlil, tawassul, tabarruk, semua itu adalah salah satu tuntunan Thoriqah Alawiyyah, ia adalah Induk dari semua Thariqah,
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid&func=view&catid=9&id=19305#19305
from : Madi Albanjari
Saya belum ikut satu Thariqat apapun, memang sebelumnya kepengen ikut Thariqat Samaniyah tapi Al Magfur keburu sudah pulang kerahmattullah yakni Guru Sekumpul Martapura ,jadi tak sempat berbai'at pada beliu ,yang saya mau tanyakan apakah boleh diamalkan tanpa bimbingan guru ?
JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA
2008/11/12 04:49
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Saudaraku yg kumuliakan,
Hal itu tidak wajib bagi setiap muslim, Thariqah, adalah suatu metode untuk mencapai khusyu' dalam dzikir dan agar dekat dengan Allah, bisa dengan Thariqah namun tak harus dengan Thariqah, dengan memperbanyak amal ibadah pun bisa.
from : Saeroji
Assalamualaikum Wr Wb
Habib saya ingin sekali dibaiat oleh Habib ,
Bagaimanakah caranya? saya sangat membutuhkan bimbingan untuk menjalani kehidupan ini di jalan yang di ridhoi ALLAH SWT .
JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA
2008/09/17 12:16
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
saudaraku yg kumuliakan,
Bai'at adalah sumpah setia, dan hal itu bukan hal yg mesti dalam hubungan Iman, namun hubungan ruh dapat lebih kuat dari itu, kita saling bersatu karena Allah, hubungan cinta karena Allah sangat kuat dan tak bisa dipisahkan walau dg kematian, hubungan itu kekal dan abadi,
semoga Allah swt terus menguatkan hubungan ruh kita, juga dg para shalihin dan Muqarrabin, khususnya dengan Rasulullah saw
Ahmad Fithri Alif
JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA
Ahmad Syibli
Apakah pengijasahan via email seperti ini sah tanpa bermuwajahah atau face to face dan berjabat tangan, karena selama ini yang saya alami pengijasahan itu dalam satu keadaan langsung,
wassalamu’alaikum
JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Mengenai Ijazah itu tetap sah dengan tertulis, yaitu dengan surat, email, sms, karena hal itu berupa izin saja, dan izin berpadu dengan yang diizinkan, sebagaimana para salaf kita mengijazahkan dengan surat, bersambungnya rahasia hubungan ruh dengan ruh yang tak bisa dibatasi dengan harus berjumpa.
Mengenai jabat tangan itu adalah Bai’at, maka Ijazah tak mesti demikian, dengan tulisan pun sah, sebagaimana Allah menurunkan Alqur’an kepada nabi saw dengan ucapan, namun Alqur’an sampai pada kita berupa tulisan, maka tulisan itupun tentunya Alqur’an.
Demikian pula hadits hadits nabi saw yang merupakan ucapan beliau saw, namun kita mentaatinya dan mendapatkan kemuliaannya dengan membaca tulisannya. Sebagaimana Talak / cerai pun sah dengan tulisan.
wallahu a’lam
From : Asri Bin Sapie
Assalamualaikum Ya Habib,
Saya peminat tasauf dari Malaysia, pernah mengamalkan Tariqat Qadiriah wan Naqsyabandiah dan mendapat ijazah untuk mengamalkan wirid-wirid tariqat tersebut. Tetapi sekarang saya tidak lagi mengamalkan wirid tersebut,sebaliknya bertukar ke wirid Hizb al Bahr. Soalan saya.
Adakah menjadi kesalahan bagi saya menukar amalan tersebut kepada amalan yang lain,karena saya tidak sanggup mengamalkannya karena terlalu berat dan tidak cocok buat saya.
Syukran Ya Habib
JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Mengenai hal itu tak apa - apa, karena dzikir itu adalah hal yang sunnah, dan mengenai dzikir yang telah anda jalankan bila anda tak lagi melakukannya maka tak menjadi dosa, dan boleh - boleh saja menukarnya dengan amal yang lain.
wallahu a’lam
Imam
Thariqah Alawiyyah adalah Rasulullah saw, karena semua tuntunannya
sesuai dengan sunnah, dan diteruskan oleh para Imam dan Huffadh dari
Ahlul Bayt, dan KHALIFAHNYA DARI ZAMAN KE ZAMAN ADALAH QUTBUL AULIA DI
SETIAP ZAMAN
2008/11/08 20:49
2008/11/10 16:38
http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=28&func=view&catid=8&id=6657
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=7&id=27732#27732
From : Abdul Rozaq
Habib munzir yang saya cintai, saya ingin bertanya mengenai Dzikir Ruh, Bagai manakah dalam Thariqah Alawiyah ??
Adakah ijazah buat saya mengenai hal ini, apakah guru mulia mengajarkan hal ini ??
Kalau ada mohon ijazah kalau memang saya sudah pantas untuk step selanjuat nya, terima kasih banyak wassalamu 'alaikum Wr wb..
JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR AL MUSAWA
2012 / 01 / 07 11:55
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Saudaraku yang kumuliakan,
Dzikir ruh saya tidak berani mengijazahkannya, karena ia langsung menusuk hati dan menembusnya sampai ruh, hati menjadi gundah, sumpek, bumi dan dunia ini bagaikan berubah,
Nah,,, disini banyak orang MENJADI TIDAK WARAS karena ia mengamalkan DZIKIR RUH tanpa guru yang membimbingnya dengan jasad, saya harus berhadapan dengan anda dan menuntunnya selama beberapa waktu, dan khususnya dipertengahan akan terbuka alam Malakuut, dimana ruh melihat dan mendengar seluruh benda berdzikir, dan mulai melihat alam - alam lain, ada alam yang lautnya diatas bergemuruh dengan ombak dan langitnya dibawah, dan kita dtengan tengah, ada perjumpaan perjumpaan ruh dengan para shalihin yang sudah wafat atau masih hidup, dan jika tidak dibibimbing, MURID AKAN GILA karena tak tahan, atau lari menghindar ke hutan - hutan karena tak kuat melihat maksiat orang lain, padahal pada tahap selanjutnya ia justru bergaul dengan pendosa, dan pendosa mendapat rahmat dan hidayah darinya. Ada samudra cahaya subhanallah, ada matahari hidayah hamdalah, dan hal hal yang di luar alam keduniawian.
Saya pernah MENGAJARKANNYA pada SEORANG TEMAN seangkatan, sudah hampir 12 TAHUN ia masih BELUM SEMBUH DARI SAKIT KEJIWAANNYA.'
Namun, ada solusi, perbanyak shalawat Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad fil arwah, wa ala jasaadihi fil jasad, qa wa ala qabrihi fil qubur.
Shalawat ini menyingkap alam ruh dengan kemampuan pembacanya, saya ijazahkan padan anda, boleh dibaca kapan saja dan tanpa ada batas jumlah
salam rindu terindah
Edy surahman
http://www.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid&func=view&catid=7&id=2858&lang=en#2858
http://www.majelisrasulullah.org/forums/topic/thoriqoh-alawiyyah/
From : Ejaitem
2007/02/21 21:07
Saudaraku yg kumuliakan,
Ijazah adalah berasal dari kalimat Jaaz, Yajuuzu, yaitu diperbolehkan, Ijazah berarti izin untuk sesuatu, berbeda dengan makna Ijazah dalam bahasa indonesia yang berarti bukti pelulusan.
Nah.., seorang guru ketika muridnya misalnya ingin membaca suatu dzikir, maka guru akan melihat apakah dzikir itu baik atau buruk, apakah akan mengganggu aktifitasnya atau tidak, maka bila akan membawa kebaikan maka guru mengizinkannya, yaitu mengijazahkannya.
Ijazah adalah izin secara hati, ( Qalbiyyah ) namun boleh dilafadzkan dengan lisan boleh dg tulisan atau dengan isyarat yang memberi tanda bahwa ia sudah diizinkan.
Tak ada suatu adab khusus atau syarat khusus bagi seorang murid untuk minta izin mengamalkan sesuatu, namun tentunya dengan kesopanan yang baik ia mendatangi gurunya dan minta izin ( ijazah ) untuk mengamalkan sesuatu.
Semua dzikir, ratib atau apapun yg kita baca tanpa ijazah tidak sia sia, tak perlu izin dan ijazah untuk mengamalkan hal hal yang sunnah, seperti ratib, Alqur'an, dan dzikir dzikir sunnah lainnya, namun ijazah sangat perlu bila ingin mengamalkna dzikir dzikir khusus lainnya, bila saya perjelas misalnya seperti ini :
Anda ingin mengamalkan shalat malam sebanyak 100 rakaat setiap harinya, nah.. hal seperti ini boleh tanpa ijazah, namun lebih baiknya anda mencari guru untuk minta ijazah, karena Guru akan melihat apakah amalan itu cocok bagi anda atau akan mengganggu aktifitas anda, tentunya guru akan melihat keadaan anda, apakah sibuk bekerja atau santai, kalau sibuk bekerja maka tentunya guru akan melarang anda dan mungkin menggantikannya dengan amalan lainnya,
Kiranya hal semacam itulah diperlukannya ijazah, kalau amal amal sunnah maka hal itu tak perlu ijazah, karena sudah Ijazah langsung dari Rasulullah saw untuk mengamalkan sunnah beliau saw.
Yang ada pada amalan sunnah itu bukan ijazah, tapi sanad, nah sanad ini memang sangat baik karena akan menambah cepatnya terkabul amalan kita oleh Allah swt bila kita sudah punya ijazah sanadnya, misalnya sanad membaca Alqur'an, sanad berdzikir, sanad bertasbih, dan doa doa lainnya.
Karena sanad adalah menguatkan dan memastikan kebenaran apa - apa yg kita amalkan, suci dari amal yang dipalsukan, yang mana bisa saja pada suatu amalan yang dipalsukan dan diada adakan, namun dengan adanya sanad maka hal itu dapat dihindari.
Demikian saudaraku yang kumuliakan.
Arul
2007/03/08 04:57
Hendra Fakhrurrozy
Assalamu ’alaikum warohmatullohi wabarokatuh Wajibkah kita masuk salah satu aliran Thariqah? Wassalamu ’alaikum
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Tiadalah seseorang memasuki dan mengikuti tarekat terkecuali selayaknya dengan niat untuk semakin dekat kepada Allah swt, dan tak ada syarat syarat tertentu yang syar’i untuk mengikuti sebuah tarekat, bila ada dari persyaratan persyaratan maka itu bukanlah syarat mutlak, namun berupa salah satu usaha agar para hadirin yang mengikutinya tak meremehkannya, atau iseng dan lain sebagainya, oleh sebab itu diadakan bai’at dan lain lain, hal semacam ini dimaksudkan agar para pengunjungnya lebih serius dan konsentrasi dalam berdzikir, karena pada hakekatnya setiap muslim, mukmin, boleh berdzikir dengan dzikir apapun dan kapanpun kepada Allah swt tanpa harus menunggu bai’at terlebih dahulu, namun sebagaimana yg saya katakan bahwa bai’at diada adakan demi keseriusan mereka, maka bole boleh saja namun bukanlah syarat mutlak.
Tidak wajib bagi kita mengikuti suatu tarekat, yang diwajibkan pada kita adalah berdzikir pada Allah swt, dan mengikuti apa apa yang telah diwajibkan oleh Allah dan Rasul Nya.
Wallahu a’lam
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid&func=view&catid=8&id=7940#7940
from : lastiono putro
1.Apa yang dinamakan Thoriqoh itu & bagaimana riwayatnya bisa bermuncullan thoriqoh2 itu.
2. Apakah kita bisa menganut lebih dari satu Thoriqoh ?
3. Dalam Thoriqoh ada bai'at, tapi dalam trorqoh alawyyin tidak ada kenapa bib? apakah bai'at itu mengikat seorang itu bib?
Wassalamu'alaikum Wr.Wb
JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA
2007/09/30 16:40
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Saudaraku yg kumuliakan
1. Mengenai awal adanya ilmu Tasawwuf adalah dibawa oleh Rasulullah saw, ilmu tasawwuf adalah ilmu penyucian jiwa dan hati, hal ini adalah salah satu intisari agama islam, karena dasar agama ini ditopang oleh 3 hal, yaitu Ilmu Tauhid, ilmu syariah, dan ilmu tasawwuf,
Ilmu tauhid adalah ilmu dasar agar orang tak menyembah selain Allah swt, dan bahwa Allah swt Maha Tunggal, Maha Abadi dg segala sifat kesempurnaan Nya swt,
Ilmu syariah adalah cara shalat, cara puasa dan seluruh ilmu ibadah, muamalah dan jinayat. mereka yg tak mempelajarinya maka keislamannya diragukan,
ilmu Tasawwuf adalah ilmu kesucian hati yg mesti ada pada diri setiap muslim, sifat sabar, syukur, jujur, menolong, dermawan, dan sifat sifat itu ada pd ilmu tasawwuf, maka yg tak memilikinya maka entah darimana ia akan sampai ke sorga?
Nah.. setelah semakin maraknya maksiat dan kerusakan ummat, maka para ulama mencipatakn suatu cara cara tertentu untuk lebih mengkhususkan pada ilmu tasawwuf, namun tentunya tak menafikan ilmu syariah, dan tak bertentangan dg syariah,
Mereka mengadakan dzikir bersama, doa bersama, dan hal hal yg menuju pada khusyu dan kedekatan pada Allah swt, hal inilah yg disebut Tarekat, dan masing masing ulama itu membuat Tarekatnya masing masing,
Ada tarekat yg cenderung dermawan yg dominan dalam ibadahnya, ada tarekat yg cenderung puasa yg dominan, ada yg dzikir, dan lain - lain.
2. Ada Thariqah yang memperbolehkannya dan ada yang tidak. yang memperbolehkannya beralasan bahwa berdzikir bersama siapa saja tak ada larangannya, dan yang tak memperbolehkannya beralasan agar tak berbeda guru hingga terpecah kekhusyuan dzikirnya.
3. Bai'at adalah sumpah setia, bisa saja murid sumpah setia pada gurunya, anak pada ayahnya, atau teman pada temanya, namun yg saya kurang setuju jika bai'at ini diwajibkan, padahal bai'at dalam kelompok dzikir tak pernah diwajibkan bai'at, kenapa orang tak boleh ikut dzikir suatu keompok kecuali harus sumpah setia dulu?,
Dalam tarekat alawiyin tak ada bai'at, kecuali sumpah setia murid pada gurunya jika mau, tak diwajibkan.
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid&func=view&catid=9&id=17053#17053
from : iqbal Ahmed
Saya pernah di bai'at Thoriqoh Tijani, apakah benar apabila meninggalkan bacaan kan berdosa seperti kita meninggalkan shalat wajib, lalu saya sering mendengar para habaib punya Thoriqoh juga apakah orang awam boleh ikut thoriqoh habaib, lalu bacaan Thoriqoh Haba'ib apa saja ?
JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA
2008/08/05 03:55
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Saudaraku, masuk Thoriqah boleh saja, dan meninggalkannya pun tak apa, karena ia adalah jalan untuk mencapai khusyu' dan dekat pada Allah swt.
Saya mengikuti Thariqah Guru saya, dan Thariqah para habaib yaitu Thariqah alawiyyah, dan dzikir dzikir nya adalah semua dzikir Nabawiy dan juga dzikiran yg diamalkan muslimin indonesia saat ini, seperti maulid, tahlil, tawassul, tabarruk, semua itu adalah salah satu tuntunan Thoriqah Alawiyyah, ia adalah Induk dari semua Thariqah,
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid&func=view&catid=9&id=19305#19305
from : Madi Albanjari
Saya belum ikut satu Thariqat apapun, memang sebelumnya kepengen ikut Thariqat Samaniyah tapi Al Magfur keburu sudah pulang kerahmattullah yakni Guru Sekumpul Martapura ,jadi tak sempat berbai'at pada beliu ,yang saya mau tanyakan apakah boleh diamalkan tanpa bimbingan guru ?
JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA
2008/11/12 04:49
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Saudaraku yg kumuliakan,
Hal itu tidak wajib bagi setiap muslim, Thariqah, adalah suatu metode untuk mencapai khusyu' dalam dzikir dan agar dekat dengan Allah, bisa dengan Thariqah namun tak harus dengan Thariqah, dengan memperbanyak amal ibadah pun bisa.
from : Saeroji
Assalamualaikum Wr Wb
Habib saya ingin sekali dibaiat oleh Habib ,
Bagaimanakah caranya? saya sangat membutuhkan bimbingan untuk menjalani kehidupan ini di jalan yang di ridhoi ALLAH SWT .
JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA
2008/09/17 12:16
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
saudaraku yg kumuliakan,
Bai'at adalah sumpah setia, dan hal itu bukan hal yg mesti dalam hubungan Iman, namun hubungan ruh dapat lebih kuat dari itu, kita saling bersatu karena Allah, hubungan cinta karena Allah sangat kuat dan tak bisa dipisahkan walau dg kematian, hubungan itu kekal dan abadi,
semoga Allah swt terus menguatkan hubungan ruh kita, juga dg para shalihin dan Muqarrabin, khususnya dengan Rasulullah saw
Ahmad Fithri Alif
JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA
Ahmad Syibli
Apakah pengijasahan via email seperti ini sah tanpa bermuwajahah atau face to face dan berjabat tangan, karena selama ini yang saya alami pengijasahan itu dalam satu keadaan langsung,
wassalamu’alaikum
JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Mengenai Ijazah itu tetap sah dengan tertulis, yaitu dengan surat, email, sms, karena hal itu berupa izin saja, dan izin berpadu dengan yang diizinkan, sebagaimana para salaf kita mengijazahkan dengan surat, bersambungnya rahasia hubungan ruh dengan ruh yang tak bisa dibatasi dengan harus berjumpa.
Mengenai jabat tangan itu adalah Bai’at, maka Ijazah tak mesti demikian, dengan tulisan pun sah, sebagaimana Allah menurunkan Alqur’an kepada nabi saw dengan ucapan, namun Alqur’an sampai pada kita berupa tulisan, maka tulisan itupun tentunya Alqur’an.
Demikian pula hadits hadits nabi saw yang merupakan ucapan beliau saw, namun kita mentaatinya dan mendapatkan kemuliaannya dengan membaca tulisannya. Sebagaimana Talak / cerai pun sah dengan tulisan.
wallahu a’lam
From : Asri Bin Sapie
Assalamualaikum Ya Habib,
Saya peminat tasauf dari Malaysia, pernah mengamalkan Tariqat Qadiriah wan Naqsyabandiah dan mendapat ijazah untuk mengamalkan wirid-wirid tariqat tersebut. Tetapi sekarang saya tidak lagi mengamalkan wirid tersebut,sebaliknya bertukar ke wirid Hizb al Bahr. Soalan saya.
Adakah menjadi kesalahan bagi saya menukar amalan tersebut kepada amalan yang lain,karena saya tidak sanggup mengamalkannya karena terlalu berat dan tidak cocok buat saya.
Syukran Ya Habib
JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Mengenai hal itu tak apa - apa, karena dzikir itu adalah hal yang sunnah, dan mengenai dzikir yang telah anda jalankan bila anda tak lagi melakukannya maka tak menjadi dosa, dan boleh - boleh saja menukarnya dengan amal yang lain.
wallahu a’lam
JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA
2007/11/28 00:31
Saudaraku yg kumuliakan
Tariqah
Alawiyyin adalah induk dari semua Thariqah, karena Thariqah Alawiyyin
tidak keluar dari sunnah, tidak mengada adakan cara baru dalam beribadah
kepada Allah swt,
Thariqah yg lain adalah suatu cara agar bisa lebih mendekat kepada Allah dg Ijtihad para guru guru makrifah.
Thariqah
Alawiyyin tak mempunyai aturan kewajiban bai'at pada guru, karena itu
tak pernah diajarkan oleh Rasul saw, dibolehkan berbai'at pada guru
sebagai sumpah setia namun itu bukan syarat yg wajib.
http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid&func=view&catid=9&id=27578#27578
Saudaraku yg kumuliakan,
Sanad keguruan kita bersambung cabangnya pada Syeikh Samman dan Syeikh Abdul Qadir Al Jailani, namun saya tak menyebutkan nama mereka karena anda bisa bayangkan Rasul saw mempunyai 60.000 sahabat, semuanya mempunyai rantai murid, dan generasi kedua sudah ratusan ribu tabi'in demikian generasi selanjutnya, maka semua yang sanad keguruannnya bersambung kepada Rasul saw sudah mesti terpadu dalam rantai sanad keguruan ini.
Sanad keguruan Syeikh Abdul Qadir Al jailani berpadu pada Thariqah alawiyah, namun beliau membuka thariqah qadiriyah untuk murid muridnya yang jauh darinya, dan ia dari keturunan sayyidina Hasan bin Ali bin Abi Thalib kw, berpadu pula sanadnya dengan sanad keguruan kita pada Sayyidah Fatimah Azzahra ra dan Sayyidina Ali kw dari Rasul saw.
http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid&func=view&catid=9&id=27658#27658
Sanad Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa dalam WIRA'AH SAB'AH :
1. IMAM NAFI'
2. IMAM IBN KATSIR
3. IMAM ABI AMR
4. IMAM IBN AMIR,
5. IMAM ASIM,
6. IMAM HAMZAH
7. IMAM AL KASA'I
DARI GURU MULIA SAYA AL MUSNID AL ARIF BILLAH AL HABIB UMAR BIN MUHAMMAD BIN HAFID
DARI SYEIKH KHOLID BIN ABDUL AZIZ BIN ISMAIL AL MUUSHILIY AL IRAQIY
DARI SYEIKH ABDULLATIF BIN KHALIL BIN KHIDIR AL MUSILI
DARI{SYEH SYAIROZAD B ABDURROHMAN B TOHA)
DARI (SYEH ABDURROZAK MUHAMMAD AMMARAH)
DARI (SYEH ISMAIL B ABDUL A'L B AHMAD)
DARI (SYEH FAROJ ATIAH AL HADDAD)
DARI (SYEH IBRAHIM B MUHAMMAD B MUHAMMAD ALHILALI AL MUQRI)
DARI (SYEH MUHAMMAD B MUHAMMAD ALHILALI AL MUQRI)
DARI (SYEH AHMAD SYAROF )
DARI (SYEH YUSUF AJ'UR AS SYAFI'I)
DARI (ABDUL MUN'IM AL BANDARI)
DARI (SYEH SULAIMAN AS SYAHDAWI)
DARI (SYEH MUSTOFA AL MAIHIYYI)
DARI (SYEH MUHAMMAD AS SAMNUDI AL MUNIR)
DARI (SYEH ALI AR ROMLI)
DARI (SYEH MUHAMMAD AL BAQORI)
DARI (SYEH AHMAD AR ROSYIDI)
DARI (SYEH AHMAD AL BAQORI)
DARI (SYEH QURRO' MESIR MUHAMMAD B QOSIM AL BAQORI)
DARI (SYEH ABDRRAHMAN SYAHADZAH AL YAMANI)
DARI (SYEH SYAHADZAH AL YAMANI)
DARI (SYEH AHMAD B ABDUL HAQ AS SINBATI)
DARI (SYEH YUSUF B ZAKARIA AL ANSORI}
DARI (SYEIKHUL ISLAM ZAKARIA AL ANSORI)
DARI (SYEH AHMAD B ABUBAKAR AL QOLQILI, JUGA SYEIKH TOHIR B MUHAMMAD AN NUWAIRI,,JUGA SYEH AHMAD B ASAD AL AMYUTI,JUGA SYEH RIDWAN B MUHAMMAD AL UQBI,JUGA SYEH ABU NU'AIM AN NADZIRI)
MEREKA DR(SYEH IMAM AL QURRO' MUHAMMAD B MUHAMMAD B MUHAMMAD AL JAZARI)
DR(SYEH ABDURAHMAN B AHMAD AL BAQDADI)
DR(SYEH MUHAMMAAD B AHMAD B ABDUL KHOLIQ AS SHO'IGH)
DR(SYEH ABIL HASAN ALI B SYUJA' AL ABBASI )
DR(SYEH QIRO'AT IMAM ABUL QOSIM AS SYATIBI SOHIB KITAB SYATIBIAH)
DR(SYEH ABUL HASAN ALI B HUDZAIL AL ANDALUSI)
DR(SYEH SULAIMAN NAJAH)
DARI (SYEH IMAM QIRO'AT ABI AMR USMAN B SAID AD DHANI, SANADNYA SAMPAI IMAM2 QIROAT SAB'AH DI ATAS DARI MEREKA SAMPAI ROSULLAH TERTULIS DLM KTBYA AT TAISIR FI QIRO'AT SAB'AH, BAB DZIKIR ISNAD)
1. SANAD QIRO'AH NAFI' :
(SYEH USMAN ADDHANI)
DR(SYEH AHMAD B UMAR B MUHAMMAD AL JIZI)
DR(SYEH MUHAMMAD B AHMAD MUNIR)
DR(SYEH ABDULLAH B ISA AL MADANI)DR(SYEH QOLUN)
DR(SOHIB QIRO'AH NAFI' B ABDURRAHMAN B ABI NU'AIM)
DR(ABU JA'FAR YAZID AL QO'QO' DAN ABU DAUD ABDURRAHMAN AL A'ROJDAN SYAIBAH B NASHOH DAN MUSLIM BIN JUNDUB DAN YAZID B RAUMAN)
MEREKA DR(ABU HURAIRAH,DAN IBN ABBAS DAN ABDULLAH B AYYAS)
MEREKA DR(UBAY BIN KA'AB)
DR(ROSULULLAH SAW)
2. SANAD QIRO'AH IBN KATSIR :
(SYEH USMAN ADDHANI)
DR(ABU MUSLIM MUHAMMAD B AHMAD B ALI AL BAGHDADI)
DR(IBN MUJAHID)
DR(QUNBUL)
DR(ABIL HASAN AHMAD B MUHAMMAD AUN AL QOWWAS)
DR(WAHAB B WADHIH)
DR (ISMAIL B ABDULLAH AL QUSTHI)
DR(SYIBLI B ABBAD DAN MA'RUF MUSYKAN)
KEDUANYA DR (SOHIB QIRO'AH ABDULLAH B KATSIR AL MAKKI)
DR(ABDULLAH B SA'IB AL MAKHZUMI SOHIB NABI SAW, DAN MUJAHID B JABIR, DAN DIRBAZ MAULA IBN ABBAS). ABDULLAH B SA'IB
DR(UBAY B KA'AB)
DR(ROSULULLAH SAW)
SEDANGKAN(MUJAHID DAN DIRBAZ)
DR(IBN ABBAS)
DR(UBAY B KA'AB DAN ZAID B TSABIT)
DR(ROSULULLAH SAW)
3. SANAD QIRO'AH ABI AMR :
(USMAN ADDHANI)DR(MUHAMMAD B AHMAD B ALI)
DR(ABU ISA MUHAMMAD B AHMAD B QOTN)
DR(SULAIMAN B KHOLLAD)
DR(AL YAZIDI)
DR(SOHIB QIRO'AH ABU AMR AL BASHRI)
DR(MUHAMMAD B JA'FAR AL QO'QO')
DR (YAZID B RAUMAN DAN ABDULLAH B KATSIR DAN MUJAHID B JABR DAN HASAN AL BASHRI)
MEREKA DR(UMAR B KHOTTOB DAN USTMAN B AFFAN DAN ALI B ABI THOLIB DAN ABDULLAH B ABBAS DAN UBAY B KA'AB DAN ZAID B TSABIT DAN ABI MUSA AL ASYARI)
MEREKA DR(ROSULULLAH SAW)
4. SANAD QIRO'AH IBN AMIR :
(USMAN ADDHANI)
DR(MUHAMMAD B AHMAD)
DR(AHMAD B MUSA)
DR(AHMAD B YUSUF AT TAGHLABI)
DR(ABDULLAH B DZAKUN)
DR(AYYUB B TAMIM ATTAMIMI)
DR(YAHYA B HARIST ADZ DZOMARI)
DR(SOHIB QIRO'AHABDULLAH B AMIR B ZAID ASY SYAMI)
DR(ABI DARDA' UWAIR B ZAID DAN MUGHIROH B ABI SYIHAB).(ABU DARDA')
DR(ROSULULLAH SAW)
SEDANGKAN (MUGHIROH)
DR(USMAN B AFFAN)
DR(ROSULULLAH SAW)
5. SANAD QIRO'AH ASIM :
(USMAN ADDHANI)DR(MUHAMMAD B AHMAD B ALI)
DR(IBN MUJAHID)
DR(IBRAHIM B AHMAD B UMAR AL WAQI'I)
DR(UBAY)
DR(YAHYA B ADAM)
DR(ABUBAKAR)
DR(SOHIB QIRO'AH ASIM B ABI NAJUD AL KUFI)
DR(ABI ABDURRAHMAN ABDULLAH B HABIB AS SULAMI DAN ABU MARYAM ZIRRI B HUBAIS AL ASADI)
DAN MENGAMBIL(ABU ABDURRAHMAN )
DR(USMAN B AFFAN DAN ALI B ABI TOLIB DAN UBAY B KA'AB DAN ABDULLAH B MAS'UD DAN ZAID B TSABIT)
MEREKA DR(ROSULULLAH SAW)
SEDANGKAN (ZIRRI)DR(USMAN B AFFAN DAN IBN MAS'UD)
DR(ROSULULLAH SAW)
6. SANAD QIRO'AH HAMZAH :
(USMAN ADDHANI)
DR (MUHAMMAD B AHMAD)DR(IBN MUJAHID)
DR(IDRIS B ABDUL KARIM)
DR(KHOLAF B SULAIM
)DR(SOHIB QIRO'AH HAMZAH B HABIB AZZIAD AL KUFI ATTAMIMI)
DR(SULAIMAN B MAHRON AL AGHMAS DAN MUHAMMAD B ABDURRAHMAN ALQODHI DAN HAMRAN B A'YAN DAN TOLHA B MUHAMMAD DAN MUHAMMAD AL BAQIR B JA'FAR AS SHODIQ)
MENGAMBIL (AL AGHMAS DLL)
DR(YAHYA B WATSAB AL ASADI)
DR(AL QOMAH)
DR(IBN MAS'UD)
DR(ROSULULLAH SAW.)
SEDANGKAN (MUHAMMAD AL BAGIR)
DR(JA'FAR ASSHODIQ)
DR(ALI ZAINAL ABIDIN)DR(HUSIN B ALI)
DR(ALI B ABI TOLIB)
DR(ROSULULLAH SAW)
7. SANAD QIRO'AH AL KASA'I :
(USMAN ADDHANI)
DR(ABDURRAHMAN B UMAR B MUHAMMAD AL MU'ADDALI)
DR(ABDULLAH B AHMAD)
DR(JA'FAR B MUHAMMAD AN NUSHOIBI)
DR(ABU UMAR ADDURI)
DR(SOHIB QIRO'AH ALI B HAMZAH AL KASA'I AL KUFI)
DR(HAMZAH B HABIB DAN ISA B UMAR AL HAMDANI)
MENGAMBIL (HAMZAH B HABIB)
DR(SULAIMAN B MAHRAN)
DR(YAHYA B WATSAB)
DR(AL QOMAH)DR(IBN MAS'UD)
DR(ROSULULLAH SAW)
SEDANGKAN(ISA B UMAR AL HAMDANI)
DR(ASIM)
DR(TOLHA B MASROF)
DR(AL QOMAH)
DR(IBN MAS'UD)
DR (ROSULULLAH SAW)
SANAD DI ATAS BERSAMBUNG SAMPAI IMAM AL QIRO'AT MUHAMMAD B MUHAMMAD B MUHAMMAD AL JAZARI
1. SANAD QIRO'AH ABI JA'FAR :
(MUHAMMAD B MUHAMMAD ALJAZARI)
DR(MUHAMMAD B ABDRRAHMAN ASSHOIGH)
DR(MUHAMMAD B AHMAD AS SHOIGH)
DR(ALI B SYUJA')
DR(AL GHAZNAWI)
DR(ABIL KAROM DAN MUHAMMAD B ABDULLAH B MUSABBIH AL FIDDHI DAN ABDULLAH B SIHAM DAN IBN BULAIMAH DAN AL FAHHAMDAN ABDUL BAQI B FARIS DAN ABU AMR ADDHANI)
DR(ABDL BAQI B HASAN ASY SYAMI)DR(MUHAMMAD B HARUN AR ROZI)
DR(SYUBAIB)
DR(SYADHAN B MUHAMMAD B HAITSAM)
DR(AHMAD B YAZID AL HALWANI)
DR(QOLUN)DR(ISA B WARDAN)
DR(SOHIB QIRO'AH ABU JA'FAR YAZID B AL QO'QO' AL MAGHZUMI)
DR (ABDULLAH B ABBAS DAN IBN ROBI'AH DAN ABI HUROIROH)
DR(UBAY BIN KA'AB)
DR(ROSULULLAH SAW)
2. SANAD QIRO'AH YA'QUB AL HADROMI :
(MUHAMMAD B MUHAMMAD AL JAZARI)
DR(MUHAMMAD AS SHOIGH)
DR(ALI B SYUJA')
DR(MUHAMMAD B YUSUF AL GHAZNAWI)
DR(ABIL KAROM AL MUBAROK)
DR(AHMAD B HASYIM ASY SYAITO)
DR(AHMAD AL HIMAMI DAN ALI AL QODHI AL KARZINI)
DR(ABDULLAH B HASAN AN NAKHOSI DAN AL JAUHARI DAN IBN MUQSIM DAN ATH THIB)
DR(MUHAMMAD B HARUN B NAFI' AT TAMMAR)
DR(RUWAIS B MUHAMMAD AL MUTAWAKKIL)
DR(SOHIB QIRO'AH YA'QUB AL HADROMI)
DR(ABI MUNZIR SALAM B ABI SULAIMAN ATH THOWIL)
DR(SOHIB QIRO'AH ASIM DAN SOHIM QIRO'AH ABI AMR)
SANADNYA SAMPAI ROSULULLAH TELAH TERTULIS DI ATAS.
3. SANAD QIRO'AH KHOLAF B HISYAM AL BAZZAR :
(MUHAMMAD B MUHAMMAD ALJAZARI)
DR(MUHAMMAD B ABDURRAHMAN ASH SHOIGH)
DR(MUHAMMAD B AHMAD ASH SHOIGH)
DR(ALI B SYUJA')
DR(MUHAMMAD B YUSUF AL GHAZNAWI)
DR(ABIL KAROM TOHIR B SUAR)
DR(SYITHO)
DR(FARIS)
DR(AHMAD B ABDULLAH AS SUSANJARI DAN BAKAR BIN SYADHAN)
DR(MUHAMMAD B ABI AMR DAN ABIL HASAN AL BURSHOTHI)
DR(ISHAQ B IBRAHIM)
DR(USMAN B WARAQ AL MARZUQI AL BAGHDADI)
DR (SOHIB QIRO'AH KHOLAF B HISYAM AL BAZZAR)
DR(SULAIM)
DR(SOHIB QIRO'AH HAMZAH B HABIB AZ ZIYAD AL KUFI ATTAMIMI)
SANADNYA SAMPAI ROSULULLAH TELAH TERTULIS DIATAS.
http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid&func=view&catid=9&id=25416#25416
SANAD THARIQAH ALAWIYAH HINGGA RASULULLAH SAW
'an syeikhunal kariim (dari guru mulia) Al Allamah Al Musnid Al habib Umar bin hafidh,
wa akhadza 'an (yg berguru dg mengambil ilmu dari) Al Allamah Almusnid Alhabib Abdulqadir bin Ahmad Assegaf,
wa akhadza 'an Al Allamah Almusnid Alhabib Abdullah bin Umar Assyatiri,
wa akhadza 'an Al Allamah Al hafidh Alhabib Ali bin Muhammad Alhabsyi (simtuddurar),
wa akhadza 'an Al Allamah Almusnid Alhabib Abdurrahman Almasyhur (shohibulfatawa),
wa akhadza 'an Al Allamah Al hafidh Alhabib Abdullah bin Husein bin Thohir,
wa akhadza 'an Al Allamah Al hafidh Alhabib Umar bin Seggaf Assegaf ,
wa akhadza 'an Al Allamah Almusnid Alhabib Hamid bin Umar Ba’alawiy,
wa akhadza 'an Al Allamah Alhabib Al Hafidh Ahmad bin Zein Alhabsyi,
wa akhadza 'an Al Allamah Alhabib Al hafidh Abdullah bin Alawi Alhaddad (shohiburratib),
wa akhadza 'an Al Allamah Almusnid Alhabib Umar bin Abdurrahman Alattas (Shohiburratib),
wa akhadza 'an Al Allamah Almusnid Alhabib Husein bin Abubakar bin Salim,
wa akhadza 'an abiihi Al Allamah Alhabib Abubakar bin Salim (fakhrulwujud,
wa akhadza 'an Al Allamah Al hafidh Alhabib Ahmad bin Abdurrahman Syahabuddin,
wa akhadza 'an Al Allamah Al hafidh Alhabib Abdurrahman bin Ali (Ainulmukasyifiin),
wa akhadza 'an abiihi Al Allamah Almusnid Alhabib Ali bin Abubakar (assakraan),
wa akhadza 'an abiihi Al Allamah AL hafidh Alhabib Abubakar bin Abdurrahman Assegaf,
wa akhadza 'an abiihi Al Allamah Al Hafidh Alhabib Abdurrahman Assegaf
wa akhadza 'an abiihi Al Allamah Almusnid Alhabib Muhammad Mauladdawilah,
wa akhadza 'an abiihi Al Allamah Almusnid Alhabib Ali bin Alwi Alghayur,
wa akhadza 'an abiihi Al Allamah Almusnid Al Imam Alwi Alghayur,
wa akhadza 'an abiihi Al Allamah Al hafidh Al Imam Faqihilmuqaddam Muhammad bin Ali Ba’alawiy,
wa akhadza 'an abiihi Al Allamah Al Imam Ali bin Muhammad Shahib Marbath,
wa akhadza 'an abiihi Al Allamah Al Imam Muhammad Shahib Marbath bin Ali,
wa akhadza 'an abiihi Al Allamah Al Imam Ali Khali' Qasam bin Alwi,
wa akhadza 'an abiihi Al Allamah Al Imam Alwi bin Muhammad,
wa akhadza 'an abiihi Al Allamah Al Imam Muhammd bin Alwi,
wa akhadza 'an abiihi Al Allamah Al Imam Alwi bin Ubaidillah,
wa akhadza 'an abiihi Al Allamah Al Imam Ubaidillah bin Ahmad Almuhajir,
wa akhadza 'an abiihi Al Allamah Al Imam Ahmad Almuhajir bin Isa Arrumiy,
wa akhadza 'an abiihi ayahnya Al Allamah Al Imam Isa Arruumiy bin Muhammad Annaqib
wa akhadza 'an abiihi Al Allamah Al Imam Muhammad Annaqib bin Ali Al Uraidhiy,
wa akhadza 'an abiihi Al Allamah Al Imam Ali Al Ureidhiy bin Jakfar Asshadiq,
wa akhadza 'an abiihi Al Allamah Al Imam Jakfar Asshadiq bin Muhammad Albaqir,
wa akhadza 'an abiihi Al Allamah Al Imam Muhammad Albaqir bin Ali Zainal Abidin,
wa akhadza 'an abiihi Al Allamah Al Imam Ali Zainal abidin Assajjad,
wa akhadza 'an abiihi Al Imam Husein ra,
wa akhadza 'an abiihi Al Imam Ali bin Abi Thalib kw
wa akhadza 'an Sayyidina Rasulillah saw,
Sanad diatas saya ringkaskan satu jalur saja, sebab terdapat pecahan pada jalur setiap sanadnya yg banyak namun saya ambilkan satu jalur tunggal saja, karena jalurnya ada yg terpecah pecah demi semakin kuatnya sanad ini, karena setiap murid mempunyai beberapa guru dan beberapa guru ada yg berpadu pada sanad selanjutnya ada yg berjalur ke sanad lain menuju Rasulullah saw.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar