Komirs bertanya :
Assalamualaikum wr wb
Habib yang ana hormati gimana menurut habib mengenai ibadah yang pamrih?
Misal
bib kita sholat ingin sorga, terus pingin kaya terus dengan sholat
dhuha, kata teman saya yang ikut Tarekat benarkah kita ibadah tidak
boleh pamrih karena Allah sudah mengetahui kadar kebutuhan kita?
Terus kapan seorang telah mengetahui maqam sare'at tarekat makrifat bib mohon penjelannya terima kasih
wassalamualaikum wr wb
JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA
2009/05/30 13:01
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari hari anda,
Saudaraku yg kumuliakan.
Boleh
saja shalat untuk meminta hajat kita pada Allah, kita shalat bukan
untuk harta, bukan untuk hajat, tapi kita shalat untuk meminta pada
Allah hal tersebut, maka ITU PERBUATAN MULIA.
Mengenai
syari'ah, adalah ilmu ibadah dan muamalat kita sehari hari, mengenai
haqiqah dan makrifah adalah ilmu hati yang membuat kita lebih mengenal
kedekatan pada Allah swt, dan Rasul saw mengajarkan kita Syari'ah,
Makrifah dan Haqiqah, maka sebaiknya kita mempelajarinya.
Saya
selalu mengajarkan Syari'ah, Makrifah dan Haqiqah di majelis majelis,
anda dapat melihat ceramah ceramah saya atau mendengarnya di audio atau
melihat tampilan videonya di web ini.
Dan masih banyak sekali para guru guru yang mengajarkan hal hal tersebut, ada yang secara terpisah ada yang secara terpadu.
Azi Achmad bertanya :
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...
Ada satu hal yang mengganjal dalam pemahaman Ana Ya Habib.
1. Bagaimanakah kriteria IKHLAS itu?
2. Apakah bila kita beramal / beribadah dengan harapan pahala / Syurga termasuk tidak ikhlas?
3. Apakah ikhlas itu hanya mengharapkan Ridho ALLAH SWT tanpa mengharapkan pahala / apapun juga?
4.
Apakah adanya pahala & semacamnya diantaranya untuk memberi
semangat kepada hamba-hamba ALLAH SWT untuk tekun beribadah kepada-NYA,
lalu setelah pemahaman ikhlasnya telah kuat, ia tidak lagi mengharapkan
pahala tetapi hanya mengharapkan Ridho ALLAH SWT?
5.
Dan ada pendapat yang mengatakan bahwa asal ALLAH SWT meridhoi, ia
lebih senang di Neraka dari pada di Syurga tanpa Ridho ALLAH SWT.
Bagaimanakah menurut pendapat Habib?
Tetapi menurut Ana, siapa sih yg tidak ingin pahala / Syurga sebagai buah dari amal itu !
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA
2008/06/19 08:54
Alaikum salam warahmatullah wabarakatuh,
Saudaraku yang kumuliakan
1. Ikhlas adalah suatu amal ibadah dengan niat karena Allah
2,
3, 4. ikhlas mempunyai derajat, beramal karena INGIN SORGA PUN BAGIAN
DARI IKHLAS, karena ia mengetahui bahwa sorga adalah milik Allah, yang
Allah bagikan pada hamba Nya yang diridhoi, maka amal karena ingin sorga
adalah bagian dari ikhlas, kecuali jika kita berkeyakinan bahwa sorga
adalah bukan milik Allah swt,
Derajat Ikhlas yang tertinggi adalah karena cinta pada Allah swt.
Setiap
hamba yang beriman, lalu ia menjalankan ibadah, maka ia akan diberi
oleh Allah swt kefahaman secara batin akan keindahan Allah.., yang
dengan itu ia mulai melupakan sorga dan neraka, ia lebih ingin Allah
swt, ia hanya cinta dan rindu pada Allah swt, tak ingin yang lain.
Hidupnya
bukan lagi menanti sorga dan neraka, hidupnya hanyalah bosan karena
menanti perjumpaan dengan Allah, hanya itu yang membuatnya ingin
beribadah..
Seperti
anak anak bocah yang mesti diiming iming dulu untuk membuatnya menurut,
lalu setelah anak mulai dewasa ia mulai mengerti maksud hidupnya, dan
setelah ia benar benar dewasa maka ia akan sangat berbakti pada ayah
ibunya karena tau betapa jasa mereka kepadanya dimasa kecil.
Demikianlah
hamba, Allah swt itu sangat Indah, dan akan semakin indah terasa,
dengan hubungan batin kita yang semakin banyak meninggalkan larangannya
dan mematuhinya, Dia swt akan mengalirkan cinta kepada hati hamba Nya
sehingga hamba Nya mulai tergila gila pada Nya swt,
Nah..
inilah sorga terindah sebelum mereka mengenal sorga, dan kelak mereka
melihat keindahan Allah, dan Allah jadikan tempat tinggal mereka di
sorga, dan sungguh jika disuruh memilih untuk tinggal di neraka namun
boleh melihat keindahan Allah maka semua mereka akan meninggalkan sorga
dan masuk keneraka,
Sebagaimana
diriwayatkan ketika seorang hamba yg terakhir keluar dari neraka
setelah mungkin ratusan ribu tahun dihancur leburkan di api neraka,
setelah jutaan kali tubuhnya dihidupkan kembali dan disiksa, lalu ia
dihadapkan pada Allah.., ia melihat Allah.., lalu Allah bertanya
padanya, hambaku, berapa lama kau di api neraka?,
hamba itu berkata : "aku tak pernah merasakan siksa neraka..".
kenapa?, hilang seluruh kepedihan neraka karena melihat keindahan Allah swt...
Nah..,
namun Allah menempatkan hamba hamba yang rindu pada Nya adalah di
sorga, merekapun mau masuk sorga karena diperintah Allah.
Mereka
meminta sorga karena tahu sorga adalah tempat terdekat pada Allah,
mereka mendambakan sorga karena itu tempat orang yang dicintai Allah,
MEREKA MENGHARAP SORGA KARENA DI SORGA LAH MEREKA AKAN SERING BERJUMPA
DAN MELIHAT ALLAH.
5. hal itu adalah kiasan cinta pada Allah swt
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar