From : Abu Afidita
Assalamu'alaikum Wr.wb.
1. Sebenarnya apakah manaqib itu? Apa sama dengan sejarah Aulia dan bernilai valid?
Apakah kisah-kisah yang ada di dalamnya adalah benar-benar atau hanya kiasan?
Apakah berpahala membaca Manaqib?
2.
Sebagian orang tidak yakin bahwa para Aulia, misalnya Wali Songo
memiliki kemampuan-kemampuan ghaib. Mereka hanyalah da'i sama dengan
da'i pada umumnya, serta menganggap cerita-cerita aneh sekitar kesaktian
para Aulia merupakan ajaran kejawen, atau animisme. Bahkan ada yang
mengatakan itu Syirk. Karena para Shahabat, Tabi'in dan para ulama Salaf
saja tidak memiliki kemampuan hal-hal seperti itu apalagi ulama
berikutnya, katanya. Malah katanya sebenarnya Wali Songo itu bukan Wali
dalam pengertian kekasih Allah, tetapi seperti kata Wali Kota.
Wassalamu'alaikum Wr.wb.
JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR AL MUSAWA
2007/05/03 05:29
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
saudaraku yg kumuliakan,
1.
Manaqib adalah sejarah hidup seseorang shalih atau ulama, manaqib tidak
bisa dipertanggung jawabkan 100% apalagi bila telah berubah bahasa,
memang Manaqib ini tentunya ditulis oleh murid sang guru / ulama
tersebut, namun manaqib beda dengan Alqur'an dan hadits yg
diperttanggungjawabkan dengan sanad dari generasi ke generasi, manaqib
ini pun ada yg bisa dipertanggungjawabkan, namun tak ada jaminan bila
ada yg menambahi atau menguranginya, karena siapapun bisa saja
membuatnya.
Namun
selama isinya sesuai dg syariah maka tentunya hal itu insya Allah
benar, dan bila bertentangan dg syariah maka tak wajib mempercayainya.
2.
Mengenai keramat para wali dan shalih merupakan hal yg tak bisa
dipungkiri, Allah telah menyebutnya dalam Alqur'an, sebagaimana Allah
menceritakan kejadian Nabi Sulaiman as yg dikelilingi oleh para
pengikutnya dari kaum Ifrit dan manusia,
Sulaiman
as berkata : "WAHAI HADIRIN, SIAPA DIANTARA KALIAN YANG AKAN
MEMBAWAKANKU SINGGASANANYA KEMARI (singgasana ratu balqis) SEBELUM IA
DATANG MENYERAHKAN DIRI?, MAKA BERKATALAH IFRIT DARI BANGSA JIN : AKU
AKAN MEMBAWAKANNYA PADAMU SEBELUM KAU BERDIRI DARI KURSIMU, SUNGGUH AKU
KUAT DAN TERPERCAYA, MAKA BERKATALAH SEORANG YANG MEMILIKI ILMU DARI
KITAB (tentunya orang shalih, yaitu ulama) AKU AKAN MEMBAWAKANNYA PADAMU
SEBELUM KAU MENGEDIPKAN MATAMU, MAKA DALAM SEKEJAP SINGGASANA TEGAK
DIHADAPANNYA..." (QS Annaml 38-39-40).
maka
jelas jelas ayat diatas menunjukkan keramat seorang wali Allah yg
mendatangkan singgasana Ratubalqis sebelum Sulaiman mengedipkan matanya,
lelaki itu bukan nabi, karena Allah menjelaskan : "BERKATALAH SEORANG
YG MEMPUNYAI ILMU DARI KITAB" menunjukkan ia seorang ulama yg shalih.
lalu
dalil lainnya adalah para sahabat yg mempunyai keramat, teriwayatkan
banyak riwayat diantaranya dalam shahih Bukhari bahwa :
ketika
dua orang sahabat keluar dari berjumpa dg rasul saw maka terlihatlah
dua cahaya menerangi mereka dimalam itu, saat mereka berpisah maka kedua
cahaya itu masing masing mengikuti setiap dari mereka (shahih bukhari)
ketika
salah seorang sahabat membaca surat alkahfi dimalam hari maka ia
melihat awan turun dan ketika ia bertanya pada Rasul saw dan Rasul saw
berkata bahwa itu adalah sakinah bagi pembaca Alqur'an (shahih Bukhari).
Dan banyak lagi riwayat shahih lainnya,
Dan
Allah swt telah menjanjikan kemuliaan bagi para wali sebagaimana firman
Nya swt dalam hadits Qudsiy ”Barangsiapa memusuhi waliku sungguh
kuumumkan perang kepadanya, tiadalah hamba Ku mendekat kepada Ku dengan
hal hal yg fardhu, dan Hamba Ku terus mendekat kepada Ku dengan hal hal
yg sunnah baginya hingga Aku mencintainya, bila Aku mencintainya maka
aku menjadi telinganya yg ia gunakan untuk mendengar, dan matanya yg ia
gunakan untuk melihat, dan menjadi tangannya yg ia gunakan untuk
memerangi, dan kakinya yg ia gunakan untuk melangkah, bila ia meminta
pada Ku niscaya kuberi permintaannya....” (shahih Bukhari hadits
no.6137)
Maka
hadits Qudsiy diatas tentunya jelas jelas menunjukkan bahwa
pendengaran, penglihatan, dan panca indera lainnya, bagi mereka yg taat
pada Allah akan dilimpahi cahaya kemegahan Allah, pertolongan Allah,
kekuatan Allah, keberkahan Allah, dan sungguh maknanya bukanlah berarti
Allah menjadi telinga, mata, tangan dan kakinya, dan inilah tanda
kekuatan para Wali Allah
Anda
lihat peristiwa tsunami di aceh?, bagaimana makam meramat itu tak
disentuh air bah, air itu tingginya 30 meter, kecepatannya 300km/jam,
dan kekuatannya ratusan juta ton.. ia terbelah di masjid dan makam para
wali.
Mereka
itu tak faham ilmu wahai saudaraku, dangkal pemahaman syariah nya dan
menutup mata dari dalil Aqlan wa syar'an (dalil Logika dan syariah) lalu
berfatwa semaunya.
From : Arul
Assalammualaikum wr wb.
Saya
pernah mendengar bahwa pada zaman dahulu ketika orang menyebut nama
Syeikh Abdul Qodir Jaelani tanpa memiliki wudlu maka orang itu akan
terputus lehernya, benarkah cerita ini ? Terus terang habib, saya kurang
bisa menjelaskan ke orang yang tidak mempercayai karomah Syeikh Abdul
Qodir Jaelani, menurut mereka cerita mengenai karomah Syeikh Abdul Qodir
Jaelani terlalu dibesar2kan bahkan melebihi dari mukjizat Nabi Muhammad
SAW. Daintara mereka ada juga yg mengkritik mengirim surat al fatihah
ke Syeikh Abdul Qodir Jaelani.
JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR AL MUSAWA
2006/09/27 01:05
Alaikum salam warahmatullah wabarakatuh,
Syeikh
Abdul Qadir Al Jailani adalah seorang Guru besar di masanya, beribu
ribu muridnya yang menjadi ulama besar pula berkat bimbingan beliau, ia
adalah seorang Imam yg sangat luas ilmunya, dan dkenal sangat bertakwa
kepada Allah swt.
mengenai
ucapan itu tentunya adalah dari pujian yg berlebihan dari sekelompok
orang yg sangat mencintainya, namun pengiriman fatihah untuk beliau
merupakan hal yg boleh saja dan tak adapula hadits yg melarang
pengiriman fatihah pd siapapun.
Imam
Abdul Qadir Al Jailani adalah seorang Guru besar yang juga memegang
ratusan sanad guru hingga Rasul saw, dan termasuk saya sendiri masih
memiliki sanad guru yg bersambung kepada beliau rahimahullah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar