Jumat, 29 Juli 2016

Hati Hati Melihat Kesalahan Orang




http://arsip.majelisrasulullah.org/?option=com_simpleboard&Itemid&func=view&catid=8&id=4755#4755

From : Awam

Assalamu'alaikum wr wb

Bagaimana hukumnya cerai talak 3 tapi ingin balik lagi...

JAWABAN AL ARIF BILLAH AL HABIB MUNZIR AL MUSAWA

2007/06/15 00:32  

Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
 

Saudaraku yg kumuliakan,
Saya lihat sumber permasalahan anda yg pertama adalah poligami ayah, lalu diikuti masalah kedua yaitu perceraian..
 

Padahal semestinya tak perlu bercerai, namun dibagi saja waktunya misalnya 5 hari di istri pertama dan 2 hari di istri kedua, atau 6 hari di istri pertama dan 1 hari di istri kedua, ini boleh saja dalam syariah selama istri keduanya ridho. dan tentunya istri kedua akan ridho dibanding mesti dicerai.
 

Bila kita mengatakan perbuatan pembagian waktu semacam itu adalah dholim karena tak adil, maka perceraian lebih dhalim lagi dan sangat tidak adil,
 

Dan saya lihat masalah keluarga anda tidak selesai dg perceraian, karena istri kedua mempunyai anak dari suaminya yg telah mencerainya, dan otomatis sang ayah terikat pada sang anak.

ia bertanggungjawab menafkahinya.., mungkin ia kembali menyukainya karena bagaimanapun wanita itu adalah pernah menjadi istrinya, tentunya Iba, merasa bersalah, dan sayang yg lama terpendam akan membuat masalah baru.
 

Saudaraku yang kumuliakan, saya berikan solusi walaupun berat, nasmun inilah cara terbaik tuk membuat masalah ini sirna, sampaikan pada Ibunda anda tuk berluas dada,
 

Pernikahan ayah kembali pada wanita itu mustahil karena dilarang syariah, kecuali saat menulis surat itu ia tak meniatkan bercerai tapi bila niat menceraikan maka cerai telah sah.
 

Maka ibu anda mesti berlapang dada bila menginginkan masalah ini reda, yaitu ikut bersama suaminya bila suaminya ingin mengunjungi anaknya yg di istri kedua itu, atau kalau perlu sang istri lebih dekat pada wanita itu daripada suaminya.

ibu anda mesti berusaha akrab dg nya, nafkah untuk anak itu biar ibu anda yg membawakannya, sesekali datang bersama ayah, bicara dan ngobrol bersama, jangan biarkan ayah pergi sendiri, dan kalau anda punya waktu andapun datanglah padanya, sehingga ada pembatas antara ayah dan wanita itu,
 

Wanita itu akan enggan untuk menerima ayah bila ingin mendekat, ayahpun enggan pula karena ada campur tangan istri dan anaknya,
 

Selain dengan hal diatas saya lihat masalah akan semakin kalut, terkecuali bila wanita itu menikah dg pria lain.
 

Dan berdoalah saudaraku, ingatlah hidup ini adalah sementara, datang waktunya nanti kita tak bersama lagi, tapi sendiri, di barzakh kita sendiri, dipanggil Allah kitapun sendiri,
 

Jangan sesekali membenci perbuatan dosa seseorang dg Jijik dan melecehkan, karena bisa jadi Allah akan memberi kita cobaan serupa,
 

Pernah terjadi ketika seseorang yang sangat jijik dan benci melihat temannya yang merokok, betapa bodohnya, bajunya bau rokok, mulutnya, kamarnya, dan lain lain, tak lama kemudian Allah memberinya cobaan, justru ia merokok, dan menjadi perokok berat, ia opname hampir setiap bulan karena rokok, sampai ia ingat perbuatan itu, ia menangis, merintih pada Allah, dan minta maaf pada temannya itu, baru kemudian dengan mudahnya ia lepas dan selamat dari rokok, sejak itu ia tak mau lagi terlalu benci pada siapapun atau dosa apapun.
 

Ada seorang istri yang sangat benci melihat suami orang yang berpoligami, maka Allah beri cobaan padanya hingga suaminya berpoligami..
 

Ada seorang istri yg sangat benci melihat temannya menjadi pelacur, ia tak henti hentinya memaki maki pelacur itu dan mengejeknya, tak lama kemudian ia terkena skandal karena berzina dengan tetangganya.
 

Nah.. saudaraku, berhati hatilah melihat kesalahan orang, jangan membencinya, kasihanilah orang yg terjebak dalam dosa, bantu ia agar selamat dari dosa berikutnya, apalagi ia adalah ayahmu sendiri..
 

Semoga cahaya kebahagiaan menerangi keluarga anda,
 

Berusahalah dengan tekun dan tenang meredam permasalahan
 

Saudaraku, jadilah pahlawan dirumahmu, jadilah pahlawan bagi ayah ibumu.
 

Semoga dalam kesejahteraan selalu.
 

Wallahu a'lam


Tidak ada komentar:

Posting Komentar